Alumnice.co – Tari Randai Dari Sumatera Barat Menggunakan Pola Lantai
Riverspace.org
– Tari randai merupakan kesenian tari tradisional yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat, atau daerah Minangkabau. Tarian ini juga menjadi seni pertunjukan kebanggaan masyarakat Minang.
Pada zaman dahulu, sebenarnya randai bukanlah kesenian tari, namun berupa permainan tradisional yang dimainkan secara berkelompok. Para penari akan membentuk pola lingkaran, lalu melangkahkan kaki secara perlahan sembari menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara bergantian.
Kemudian permainan ini lambat laun berubah menjadi kesenian tari yang menggabungkan seni musik, drama, dan silat menjadi sebuah gerakan yang indah. Biasanya randai akan dipimpin oleh satu orang yang biasa disebut panggoreh, yakni bertugas mengeluarkan suara teriakan.
Nah, sebenarnya apa saja sih informasi yang akan saya berikan seputar tari randai berasal dari Minangkabau ini? Biar tidak penasaran, mari langsung saja simak penjelasan dibawah ini.
Contents
- Sejarah Tari Randai
- Fungsi Dan Keunikan Tari Randai
- Penyajian Tari Randai
- Waktu Pertunjukan Tarian Randai
- Ragam Unsur Tarian Randai
- 1. Unsur Gerak
- 2. Unsur Cerita
- 3. Unsur Dendang
- 4. Unsur Drama
- Ragam Gerak Tari Randai
- 1. Gerak Getaran
- 2. Gerak Jatuh Bangun
- 3. Gerakan Mengayun
- 4. Gerakan Berputar
- 5. Gerak Tegang Kendor
- 6. Gerak Patah-Patah
- 7. Gerak Lokomotor
- 8. Gerakan Mengalir
- 9. Gerakan Membumi
- 10. Gerakan Menahan
- 11. Gerakan Melayang
- Kostum Dan Properti Tari Randai
- 1. Baju Gunting Cino
- 2. Celana Galembong
- 3. Cawek Songket
- 4. Deta
- 5. Sandang
- 6. Kostum Anak Daro
- 7. Kain Kodek
- 8. Suntiang
- 9. Talempong
- Musik Pengiring Tari Randai
- Pola Lantai Tari Randai Minangkabau
- Perkembangan Tarian Randai
- Akhir Kata
- Bagikan ini:
Sejarah Tari Randai
Berdasarkan catatan sejarah yang beredar, pencipta asal tari randai dari provinsi Sumatera Barat ini belum diketahui secara pasti siapa orangnya. Namun ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa randai sendiri berasal dari istilah handai yang memperoleh awalan
ba
menjadi
barandai.
Kata tersebut mengacu pada arti obrolan hangat dalam nuansa santai dan intim.
Pendapat ini diperoleh dari cerita turun-temurun masyarakat, banyak juga yang menyebutkan bahwa tarian ini berasal dari permainan komunal para pemuda. Permainan ini biasanya dimainkan oleh para pemuda ketika malam hari di halaman surau atau
sasaran silek.
Sasaran silek yang dimaksud disini adalah pencak silat yang berkembang di daerah pesisir Padang dan Pariangan, Tanah Datar, Sumbar. Pemuda-pemuda tersebut sebenarnya sedang mengasah keterampilan bela diri mereka menggunakan gerakan-gerakan silat sebagai kemampuan wajib laki-laki Minang.
Bentuk latihan mereka biasanya dilakukan dalam formasi
legaran
yang mempunyai pengertian melingkar layaknya rantai sebagai simbolis kekompakan pemuda Minang.
Istilah “rantai” dalam lingkup ini juga dianggap sebagai asal mula nama tarian randai yang berkembang hingga sekarang ini. Pada saat ditengah-tengah legaran, kemudian akan berdiri seorang
pangkatuo
atau pelatih silat yang menyampaikan pesan melalui syair, dendang dan gurindam.
Pangkatuo
disini akan diperankan oleh seorang panggoreh dalam formasi tari randai sekarang ini. Para pemuda tersebut akan memakai celana besar yang biasa disebut celana galemong sebagai ciri khas pakaian perguruan silat.
Celana tersebut akan memberikan efek suara layaknya deburan ombak ketika melakukan gerakan menepuk celana serentak. Pemakaian celana ini hingga sekarang ini masih dipertahankan sebagai identitas randai.
Fungsi Dan Keunikan Tari Randai
Tari randai ini sebenarnya lebih cocok disebut sebagai bentuk pertunjukan teater rakyat daripada sebagai kesenian tari. Sebab keunikan tari randai yang ditampilkan berupa perpaduan berbagai cabang seni, mulai dari sastra, cerita, dendang, pencak silat dan drama.
Terlepas dari itu, sebenarnya apa sih fungsi tari randai itu sendiri bagi masyarakat Minangkabau?
Kesenian ini biasanya akan ditampilkan dalam berbagai upacara adat, misalnya pernikahan, khitanan, aqiqah ataupun tradisi pewarisan gelar dan penobatan adat.
Namun ternyata tarian ini juga sering ditampilkan dalam berbagai jenis acara formal, misalnya kegiatan kepemudaan, dan kegiatan lain dalam
Nagari
Minangkabau, Sumatera Barat.
Baca Juga Tari Serimpi Jawa Tengah
Penyajian Tari Randai
Kesenian tari randai bukanlah jenis tarian tunggal, sebab ketika penampilannya akan dibawakan secara berkelompok dengan peran masing-masing berbeda. Penarinya sendiri diperbolehkan dari laki-laki ataupun perempuan , dalam artian tidak memiliki aturan khusus dalam pemilihan peran setiap jenis kelamin.
Akan tetapi, biasanya tarian ini banyak dibawakan oleh penari laki-laki sebab lebih lincah dalam bergerak. Sedangkan penari perempuan akan menjadi pendendang atau melakukan akting sesuai dengan
kaba
atau cerita yang diangkat dalam pertunjukan.
Untuk peran yang dibawakan ketika penyajian tarian ini antara lain adalah:
- Penari Randai
Para penari randai biasanya lebih dominan laki-laki yang menggunakan celana
galembong, sehingga banyak disebut sebagai pembawa
galembong. Celana ini sebagai bagian dari kostum serta menjadi properti musik yang menghasilkan instrumen khas tarian randai.
- Tukang Goreh
Tukang goreh disini sering disebut sebagai janang yang bertugas sebagai pemimpin atau pemberi aba-aba pada penari. Orang yang berperan menjadi tukang goreh ini juga harus bisa menjaga suasana tetap meriah selama penampilan berlangsung, yakni kurang lebih 2 jam.
Tukang goreh ini biasanya meneriakkan Hep, Tah, Ti, Ya untuk mengatur tempo tarian randai yang sedang berlangsung.
- Pemusik
Untuk pemusik dalam tarian ini menjadi salah satu unsur yang vital atau penting. Biasanya alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian ini berupa talempong, gendang, papuik sarunai dan saluang.
- Tukang Dendang
Tugas tukang dendang dalam tarian ini adalah untuk mendatangkan gurindam yang berisikan petuah-petuah khas daerah Minangkabau. Untuk tugas memerankan tukang gendang ini biasanya dibawakan oleh perempuan.
- Pemain Peran
Pemain peran yang dimaksud disini ialah sekelompok orang yang memainkan teater rakyat ketika pertunjukan randai. Untuk segi jumlahnya sendiri tergantung
kaba
yang dipilih untuk ditampikan dalam suatu pertunjukan randai.
Waktu Pertunjukan Tarian Randai
Pada awalnya tarian randai dilakukan ketika malam hari setelah sholat isya’. Kemudian banyak yang menganggap malam sebagai waktu luang untuk sekedar bersantai, sehingga banyak masyarakat yang bisa beristirahat sembari menikmati hiburan tarian ini.
Namun untuk sekarang ini waktu penampilan tari randai lebih fleksibel, menyesuaikan dengan acara yang sedang digelar.
Ragam Unsur Tarian Randai
1. Unsur Gerak
Gerakan disini menjadi unsur utama dalam penampilan tari randai. Ragam gerakan yang ada di dalam tarian ini banyak diadaptasi dari berbagai macam gerakan pencak silat Minangkabau.
Bentuk gerak yang menjadi ciri khas tarian ini berupa tepuk
galembong, atau menepuk celana yang digunakan memakai kedua tangan, sehingga akan menghasilkan suara unik. Gerakan
galembang
sendiri tidak dihafalkan oleh para penari.
Sebab para pemain dalam tarian ini hanya perlu mengikuti arahan gerak dari
tukang goreh.
2. Unsur Cerita
Berbagai macam cerita yang diangkat dalam penampilan tari randai disebut dengan
kaba. Biasanya
kaba
akan disampaikan dalam bentuk dendangan gurindam ataupun syair.
Cerita atau kaba yang ditampilkan dalam pertunjukan pada umumnya berupa sinopsis dari berbagai cerita rakyat Minangkabau. Berbagai cerita yang digunakan biasanya adalah Malin Deman, Anggun Nan Tongga Jobang, Cinduo Mato, Lareh Simawang.
3. Unsur Dendang
Unsur dendang dalam tarian ini diartikan sebagai lagu, sehingga bisa diartikan berupa nyanyian. Dendang yang ada di dalam tarian randai menjadi pembatas pergantian adegan satu dengan adegan lainnya.
Sedangkan untuk jenis dendang yang diangkat dalam tarian ini bergantung dari
legaran
yang ditampilkan. Jenis-jenis dendang yang ada dalam tari randai adalah sebagai berikut:
1. Dendang Persembahan
Lagu atau dendang ini umumnya akan dimainkan dalam bentuk doa atau memohon ridha kepada Tuhan supaya diberikan kelancaran ketika pertunjukan. Selain itu, dendang ini juga digunakan sebagai bentuk penghormatan serta permintaan maaf terhadap semua penonton yang telah hadir.
Untuk dendang yang digunakan adalah
Dendang Dayang Daini.
2. Dendang Pengaturan Adegan
Lagu atau dendang kedua ini biasanya akan ditampilkan ketika dendang pertama sudah selesai dinyanyikan. Untuk dendangnya sendiri adalah
Dendang Simaratung
yang biasa diakhiri dengan
het-ta
dan
tapuak galembing
dari penari randai di
legaran
pertama.
3. Dendang Penyampaian Cerita
Lagu atau dendang penyampaian cerita ini berfungsi untuk menggantikan dialog ketika pertunjukan. Pada umumnya dendang ini akan ditampilkan jika cerita yang diangkat kurang mendukung untuk dibuat dialog dan lebih menarik dijadikan dendangan.
4. Dendang Penentu Suasana
Lagu atau dendang sebagai penentu suasana ini menyesuaikan dengan cerita yang dibawakan. Apabila ceritanya berbentuk komedi, maka lagu yang dinyanyikan mempunyai nuansa riang dan ritmis.
Akan tetapi jika cerita yang dibawakan berbentuk tragedi, maka lagu atau dendang yang dibawakan adalah
Dendang Ratok.
5. Dendang Penentu Tempat
Lagu atau dendang jenis ini pada umumnya digunakan sebagai
backsound
suatu adegan. Contohnya, ketika menceritakan kisah perantauan, maka lagu yang digunakan adalah
Dendang Ratok Lawang.
6. Dendang Penutup Cerita
Dendang ini biasanya akan dinyanyikan ketika penampilan tari randai akan berakhir. Sedangkan untuk lagu atau dendang yang dibawakan adalah
Dendang Pelayaran.
4. Unsur Drama
Unsur drama yang dimaksud dalam tarian ini adalah bentuk penggambaran dari unsur cerita yang dibawakan. Di dalam unsur ini, maka para penari akan berakting dan memerankan peran sesuai cerita yang ingin dibawakan ketika pertunjukan tari randai.
Ragam Gerak Tari Randai
Secara keseluruhan, ragam gerak tarian randai ada 11 macam, antara lain sebagai berikut:
1. Gerak Getaran
Gerakan tari randai banyak menggunakan gerakan getar ini yang memanfaatnkan seluruh anggota tubuh penari. Biasanya gerakan getar dilakukan ketika penyusunan ragam gerak
tupai bagalui
ataupun
balah karambia.
2. Gerak Jatuh Bangun
Gerakan selanjutnya berupa jatuh bangun yang digunakan ketika langkah
injak baro. Biasanya dilakukan dengan cara menjatuhkan badan lalu kembali bangkit dengan waktu singkat.
3. Gerakan Mengayun
Gerakan mengayun ini biasanya dilakukan oleh penari randai dengan cara mengayunkan tangan seolah-olah sedang menggendong bayi. Akan tetapi gerakan ini hanya dilakukan oleh bagian tangan saja, terus akan diikuti gerakan mengayun seluruh tubuh.
Bentuk gerakan mengayun yang dilakukan berulang-ulang akan membentuk pola gerakan jam bandul.
4. Gerakan Berputar
Gerakan berputar dalam tarian randai dilakukan dengan cara memutar tubuh secara keseluruhan ke arah kanan dan kiri. Sementara posisi dan level tari randai disesuaikan dengan tempo gerakan dan ritme musik pengiring.
5. Gerak Tegang Kendor
Gerakan ini bias disebut sebagai
contract and relase
yang berguna untuk menyambungkan beberapa tahapan gerak. Bentuk gerakannya akan dikontrol oleh intensitas dan kualitas tenaga yang dipakai oleh penari randai.
6. Gerak Patah-Patah
Gerakan patah-patah di dalam tarian ini biasa disebut sebagai gerak
staccato. Gerak ini dilakukan untuk menunjukan karakter yang tajam, kuat dan gerakan dinamis.
7. Gerak Lokomotor
Ragam gerak tari randai ini biasanya dipakai untuk menggambarkan gerakan serang dan tangkis yang menjadi ciri khas dari pencak silat. Patokannya adalah kecepatan tinggi sebagai poin utama perubahan bentuk.
8. Gerakan Mengalir
Gerakan mengalir tari randai lebih menitikberatkan pada emosi yang stabil di dalam tarian. Oleh karena itu, gerakannya akan nampak mengalir tanpa mempunyai awalan ataupun bentuk akhir yang jelas. Hanya saja akan kelihatan unsur
kontinuitas
yang mencolok.
9. Gerakan Membumi
Ketika melakukan gerakan ini, penari akan memposisikan kaki dalam keadaan kuda-kuda. Sebab ketika gerakan membumi dilakukan, posisi badan penari akan menjadi rendah dan cenderung mengikuti gaya gravitasi bumi.
10. Gerakan Menahan
Menahan yang dimaksud dalam gerakan ini dilakukan dengan cara melompat ke udara dan menahan tubuh supaya tetap bertahan di udara untuk beberapa saat. Gerakan ini akan terkesan memberikan emosi dan dramatis yang tinggi dalam tarian randai.
11. Gerakan Melayang
Gerakan yang terakhir ini berguna sebagai mengakhiri gerak sebelumnya, yakni membumi. Pada umumnya, gerak ini dapat dilakukan dengan cara melompat atau posisi tubuh lainnya.
Baca Juga Tari Tandak
Kostum Dan Properti Tari Randai
Segi kostum dan properti tari randai secara keseluruhan terdapat 9 antara lain:
1. Baju Gunting Cino
Baju gunting cino merupakan pakaian yang digunakan oleh para penari laki-laki dalam tari randai. Untuk bentuk dari bajunya sendiri seperti baju koko, akan tetapi tidak memiliki kerah dan tidak bersaku.
Biasanya bagian lengan berbentuk panjang dan supaya gombyong atau longgar.
2. Celana Galembong
Kostum berupa celana galembong ini menjadi ciri khas penari laki-laki dalam tarian randai. Dari segi potongannya sendiri longgar atau lebar, sehingga lebih mendukung musik internal dalam tarian.
3. Cawek Songket
Properti cawek songket adalah kain yang biasanya digunakan oleh penari laki-laki diluar celana untuk memperindah penampilan. Makna yang terkandung dalam cawek ini berupa laki-laki harus mempunyai kecakapan dan kelembutan dalam perannya sebagai sosok pemimpin.
4. Deta
Properti deta atau destar adalah penutup kepala yang dipakai oleh kebanyakan laki-laki Mianangkabau. Untuk bahan dasar pembuatan deta sendiri berupa kain persegi yang dilipat beberapa kali dengan menyisakan bentuk segitiga, lalu dililitkan di kepala penari.
5. Sandang
Properti sandang dalam tari randai berupa seutas kain panjang berwarna merah yang biasanya akan diikatkan di bagian pinggang penari laki-laki. Filosofi yang terkandung di dalam sandang berupa laki-laki Minangkabau tunduk dalam hukum adat yang berlaku.
6. Kostum Anak Daro
Pakaian anak daro adalah salah satu baju adat perempuan Minangkabau yang biasa digunakan dalam tarian ini. Baju ini memiliki potongan besar dan tidak menempel ke tubuh dan menjuntai panjang hingga ke lutut.
7. Kain Kodek
Kain kodek sendiri digunakan sebagai kostum bawahan dari baju anak daro. Selembar kain ini digunakan sama halnya seperti sarung, sehingga potongannya lurus ke bawah.
Sedangkan bahan yang digunakan untuk kain ini berupa kain songket Minang atau bisa juga memakai bahan yang sama dengan baju anak daro.
8. Suntiang
Suntiang merupakan properti tarian randai berupa mahkota atau hiasan kepala penari perempuan. Biasanya properti ini akan didominasi warna emas ataupun perak.
Perlu diketahui, suntiang ini memiliki beban yang cukup berat sebagai penggambaran bahwa kehidupan yang ditanggung seorang perempuan tidaklah mudah.
9. Talempong
Alat musik talempong ini termasuk dalam properti tari randai yang banyak digunakan. Ketika pertunjukan randai, jenis yang pakai adalah talempong pacik.
Musik Pengiring Tari Randai
Dalam kesenian tari randai, musik pengiringnya ada dua macam, yakni eksternal dan internal. Untuk penjelasannya sebagai berikut:
- Musik Eksternal
Musik eksternal di dalam tarian randai merupakan musik pengiring yang dimainkan oleh para pemusik. Ketika penampilannya, musik ini mempunyai beberapa kegunaan sebagai pendukung hidupnya pertunjukan, antara lain:
- Memberikan ritme dan tuntunan gerak penari randai.
- Untuk menambahkan efek dramatis di beberapa adegan dalam
kaba. - Menjadi
backsound
ketika lakon dengan dimainkan oleh pemain.
Jenis alat musik eksternal yang dapat digunakan adalah kombinasi alat tradisional Minangkabau dengan alat musik yang sifatnya kekinian. Biasanya alat tersebut berupa talempong, saluang, kendang, rebab, bansi dan canai.
Sementara jenis alat musik modern yang digunakan berupa gitar, saksofone, biola, fute, clarinet, dan lain-lain.
- Musik Internal
Komposisi pengiring tarian randai berupa musik internal ini biasanya muncul dari penari itu sendiri.
Pada saat pertunjukan tarian ini, beberapa musik internal yang dikenal seperti tepukan celana galemong, petik jari, hentakkan kaki, silan dan suara vokal dari goreh.
Pola Lantai Tari Randai Minangkabau
Jika berbicara tentang kesenian tari tradisional, pasti banyak yang bertanya-tanya tentang pola lantai apa yang digunakan di dalamnya? Sebenarnya, tari randai dari sumatera barat menggunakan pola lantai dari awal hingga akhir berupa pola lingkaran.
Berbagai gerakan yang dilakukan penari randai berupa maju dan mundur, sehingga lingkaran tersebut berubah menjadi lebih besar atau lebih kecil.
Pola lantari lingkaran dalam tari randai ini sebagai bentuk penggambaran rasa kebersamaan dan kekompakan. Maksudnya adalah antar pemain di dalam tarian ini sama semua, tidak ada batasan dalam hal apapun.
Perkembangan Tarian Randai
Tarian randai pada sekarang ini terbagi menjadi tiga macam, yakni randai klasik, randai kreasi dan randai jenis kontemporer.
- Randai Klasik
Jenis randai klasik ini sebagai bentuk pertama dari perkembangan randai murni yang memakai gerakan silat tanpa adanya improviasai. Oleh karena itu, gerakan di dalamnya lebih monoton serta tidak banyak jenisnya.
- Randai Kreasi
Untuk jenis randai kreasi ini sudah terdapat improvisasi sebagai bentuk kombinasi gerakan lain yang lebih dinamis dan indah. Jenis randai kreasi ini menjadi salah satu yang paling banyak dipilih untuk dipertunjukan pada acara-acara di Sumatera Barat.
- Randai Kontemporer
Jenis randai kontemporer ini adalah yang paling modern dari sebelumnya. Sebab tarian jenis ini ditujukan dengan memasukkan unsur modern ke dalam tarian, seperti musik rap dan lain-lain.
Baca Juga Tari Buyung Jawa Barat
Akhir Kata
Kesimpulannya, segala sesuatu yang melekat pada masyarakat Minangkabau bisa dikaji dan diambil hikmahnya. Khususnya dalam hal rasa penggambaran seni tari yang sangat luar biasa indahnya (tari randai).
Mungkin hanya itu saja keterangan yang dapat saya berikan tentang tari randai dari Minangkabau, Provinsi Sumatera Barat. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu menambah pengetahuan budaya Anda.
Tari Randai Dari Sumatera Barat Menggunakan Pola Lantai
Sumber: https://riverspace.org/tari-randai/