Shock Depan Keras Setelah Ganti Oli

Profil pakar: Guru teknik otomotif, Ayi Adiana

Tentang oli shock depan

Untuk apa oli
shock
depan? Oli
shock depan memiliki peran penting dalam sistem suspensi kendaraan Anda. Fungsi utama dari oli ini adalah sebagai pelumas poros
shock
dan tabung agar tidak mudah aus akibat gesekan. Hal ini mengingat
shock
depan bekerja ekstra meredam goncangan kendaraan saat melewati jalan yang tidak rata.

Oli adalah benda cair yang memiliki viskositas lebih kental dari air. Sebagai zat cair, oli juga mengalami penguapan. Ketika
shock
depan bekerja, oli akan meredam pergerakan tabung
shock
dan pegas secara otomatis. Di saat itu pula timbul panas yang mengakibatkan oli
shock
menguap meskipun hanya sedikit.
Makin lama menguap, oli
shock
akan makin encer sehingga harus dilakukan penggantian.

Seperti halnya oli mesin, oli
shock
depan juga memiliki masa pakai dan harus diganti dalam kurun waktu tertentu.
Makin sering digunakan di jalan terjal, maka makin cepat waktu penggantian oli
shock
depan motor. Bahkan, Anda tidak harus menunggu 1 tahun pemakaian sampaispeedometer menunjukkan angka 15.000 km atau kelipatannya.

Lalu, bagaimana Anda mengetahui bahwa oli
shock
depan sudah harus diganti? Salah satu cara termudah adalah dengan merasakan suspensi motor saat dibawa berkendara.
Oli
shock
depan harus diganti ketika suspensinya sudah tidak seempuk biasanya. Jadi, selalu perhatikan suspensi motor Anda saat berkendara, ya!

Berkolaborasi dengan pakar: Cara memilih oli shock depan

Sebelum membeli oli
shock
depan, ada sejumlah pertimbangan yang perlu Anda jadikan acuan. Pertimbangan tersebut akan kami uraikan dalam poin-poin cara memilih di bawah ini.

Pilih berdasarkan volume

Volume oli
shock
depan tiap jenis motor tidak semuanya sama. Jika Anda akan mengganti oli
shock
depan ada baiknya membeli produk dengan kapasitas yang tepat. Hal ini untuk mempermudah takaran pengisian kembali olinya.

Oli
shock
depan dijual dalam berbagai variasi ukuran kemasan. Rata-rata oli
shock
depan yang dijual di pasaran memiliki volume mulai dari 100 ml, 250 ml, hingga 1 liter. Anda bisa memilih sesuai kebutuhan motor Anda.

• Motor bebek dan motor
  matic,membutuhkan oli
  shock
  depan sekitar 50-90 ml per
  shock

Apakah Anda pengguna sepeda motor
matic, seperti Honda Beat, Vario, Yamaha Mio, dan NMAX? Jika iya, membeli oli
shock
depan sebanyak dua botol kemasan 100 ml saja sudah cukup.

• Motor kelas 125 cc, membutuhkan takaran oli sekitar 170 ml-250 ml per
  shock

Motor dengan kelas yang lebih tinggi membutuhkan oli
shock
depan dengan volume di atas 100 ml per
shock-nya. Pengguna motor kelas 125 cc, seperti Yamaha Vixion dan Honda CBR, kami sarankan membeli oli kemasan 250 ml.

• Motor kelas 250 cc, membutuhkan takaran oli shock depan di atas 300 ml per
  shock

Jika Anda pengguna motor
sport
kelas 250 cc, membeli oli
shock
depan dengan volume 1 liter lebih disarankan. Hal ini karena kebutuhan oli
shock
depan untuk jenis motor tersebut lebih banyak.

Usahakan memilih sesuai merek motor

Sejumlah produsen motor memiliki oli pabrikan sendiri. Yamaha dengan Yamalube, Honda dengan AHM, dan Suzuki dengan SGO-nya. Menggunakan oli pabrikan buatan produsen motor itu sendiri lebih disarankan. Hal ini karena spesifikasi dan kualitas olinya sudah disesuaikan dengan kendaraan. Namun, bukan berarti Anda tidak boleh menggunakan oli di luar oli pabrikan.

Menggunakan oli yang bukan buatan produsen motor yang sama pun tidak menjadi masalah. Anda bisa memilih oli
aftermarket
dengan standar kualitas yang sama dengan oli pabrikan.

Jika ingin menentukan berdasarkan merek,
carilah merek oli
aftermarket yang sudah beredar lama di pasaran. Biasanya, oli tersebut sudah teruji kualitasnya.
Anda juga bisa memilih oli produksi dalam negeri yang sudah mengantongi SNI dan sertifikat ISO.

Sesuaikan tingkat kekentalan oli dengan kebutuhan kendaraan

Kode untuk menandai tingkat kekentalan (viskositas) oli diawali dengan SAE (Society of Automotive Engineers). Berapa SAE oli
shock
depan yang dibutuhkan kendaraan Anda? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!

Untuk pemakaian kendaraan standar, oli dengan SAE 10W sudah cukup

Apakah sepeda motor Anda hanya digunakan untuk pemakaian standar harian? Jika iya, kami sarankan untuk memakai oli
shock
dengan SAE 10W. Oli
shock
SAE 10W rata-rata sudah menjadi standar pabrikan sepeda motor di Indonesia. Oli SAE 10W biasanya digunakan untuk mesin-mesin hidraulis. Pada prinsipnya, kinerja
shock
depan motor mirip dengan mesin hidraulis.

Viskositas oli SAE 10W dianggap paling ideal karena dirasa cukup membuat suspensi bekerja maksimal. Daya tahannya juga lebih kuat. Selain itu, oli SAE 10W juga direkomendasikan untuk kendaraan yang dipakai di jalanan normal, bukan jalanan terjal dan berliku.

Kebutuhan motor balap dan track, pilih SAE 5W atau 15W tergantung medan

Viskositas oli yang dibutuhkan motor balap dan motortrackberbeda dengan motor pada umumnya. Anda bisa memilih oli
shock
depan dengan viskositas SAE 5W atau 15W. Untuk mendapatkan pantulan yang lebih empuk, pilihlah oli SAE 5W. Sebaliknya, jika menginginkan pantulan yang lebih
rigid, pilihlah oli SAE 15W.
Perlu dicatat, makin tinggi angka SAE, maka makin tinggi tingkat kekentalan olinya.

Pemilihan viskositas oli juga harus disesuaikan dengan jalan yang dilewati. Motor balap biasanya membutuhkan viskositas oli yang mendukung untuk melakukan
cornering
di jalan halus dan berliku. Untuk itu, oli dengan SAE 15 W lebih disarankan. Sementara itu, motortrack
di jalanan terjal membutuhkan pantulan
shock
yang lebih empuk sehingga pas dengan oli SAE 5W.

Cek keberadaan corong untuk mempermudah penuangan oli

Beberapa oli
shock
depan dikemas dalam bentuk botol yang sudah dilengkapi dengan corong. Keberadaan corong tersebut akan mempermudah Anda dalam melakukan penuangan oli pada
shock.

Bagi Anda yang tidak suka ribet, bisa memilih produk oli
shock
depan dengan kemasan praktis ini. Anda tidak perlu sibuk mencari corong lagi untuk menuangkannya. Jika produk tersebut tidak dilengkapi corong, Anda bisa menggunakan corong kecil untuk pengisian oli ke dalam
shock.

10 Rekomendasi oli shock depan yang bagus

Selanjutnya, kami akan merekomendasikan sepuluh produk oli
shock
depan yang bagus yang kami tentukan berdasarkan cara memilih di atas. Produk-produk ini dipilih secara teliti dengan mempertimbangkan kualitas produk,
review
pembeli, dan tingkat kepercayaan terhadap
seller. Produk kami urutkan berdasarkan popularitasnya di
marketplace
Shopee.

Disclaimer
: Sepuluh produk di bawah ini murni rekomendasi mybest dan bukan dari Ayi Adiana.

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

Tabel perbandingan produk oli shock depan yang bagus

Pertanyaan umum seputar oli shock depan

Setelah mengulas cara memilih serta rekomendasi produknya, kami akan menjawab pertanyaan populer seputar oli
shock
depan. Jika Anda masih penasaran dengan oli
shock
depan, simak jawabannya di bawah ini!

Berapa lama oli shock depan harus diganti?

Penggantian oli
shock
depan sebaiknya dilakukan setiap satu tahun sekali. Namun, untuk motor-motor yang mempunyai jam terbang tinggi harus dilakukan setiap 6 bulan sekali.

Kenapa shock depan motor keras?

Ada dua kemungkinan yang menyebabkanshock
depan menjadi keras.

1. Oli shock yang sudah tidak mempunyai daya redam atau bahkan kering.
2. Oli shock melebihi kapasitas standar saat pengisian.

Baca juga rekomendasi produk oli dan pelumas lainnya di sini

Selain oli
shock
depan, kami juga memiliki artikel lain tentang oli yang tidak kalah menarik untuk dibaca. Jika Anda mencari artikel rekomendasi tentang oli lainnya, Anda bisa klik tautan di bawah ini. Semoga Anda menemukan produk oli yang tepat, ya!

Kesimpulan

Bagaimana artikel tentang oli
shock
depan ini? Apakah membantu Anda mendapatkan oli
shock
depan yang bagus? Oli
shock
depan memang memiliki beragam ukuran kemasan serta terbagi ke dalam beberapa tingkat kekentalan. Anda bisa memilihnya sesuai kebutuhan motor Anda.

Selain itu, pertimbangkan juga oli
shock
depan dengan kemasan yang dilengkapi corong. Keberadaan corong akan mempermudah saat penuangan. Jadikan artikel ini sebagai panduan dalam memilih sebelum membeli oli
shock
depan, ya!