Penggalan Teks Fabel Tersebut Termasuk Struktur Teks Cerita Fabel Bagian

Alumnice.co – Penggalan Teks Fabel Tersebut Termasuk Struktur Teks Cerita Fabel Bagian

Sejak kecil, kita sering mendengar cerita atau dongeng dengan bermacam-macam hewan sebagai tokohnya. Beberapa contohnya adalah cerita tentang si Kancil dan Buaya, si Kelinci dan Kura-kura, serta tentang Semut dan Belalang. Kisah-kisah tersebut termasuk ke dalam fabel.

Teks fabel merupakan cerita pendek yang menggambarkan watak manusia dan diibaratkan sebagai binatang. Kita dapat mengenali fabel dengan ciri-cirinya, yaitu teksnya yang bersifat khayalan. Selain itu, binatang-binatang tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda. Biasanya, fabel dibuka dengan kata yang menunjukkan kejadian lampau. Cerita-cerita fabel memiliki nilai moral yang dapat dijadikan pelajaran bagi manusia.

Nah sebelum kita mulai menulis fabel sendiri, ada baiknya kita memahami struktur dan kaidah kebahasaan dalam fabel. Yuk kita simak penjelasannya!

Struktur Fabel

Seperti teks-teks lainnya, teks fabel memiliki strukturnya sendiri. Fabel dimulai dengan orientasi, mengarah ke komplikasi, lalu berlanjut ke resolusi dan koda.

Orientasi merupakan bagian awal suatu cerita. Di bagian ini, terdapat pengenalan tokoh, latar tempat, dan latar waktu. Setelah pembaca memahami di mana cerita berlangsung dan siapa saja yang terlibat, teks fabel kemudian dilanjutkan dengan komplikasi. Komplikasi adalah konflik atau permasalahan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya. Biasanya, komplikasi terjadi akibat kepribadian salah satu tokoh.

Setelah komplikasi mencapai klimaks, barulah masuk ke bagian resolusi. Masalah yang terjadi di komplikasi diselesaikan di sini. Teks fabel kemudian ditutup dengan koda yang menjelaskan perubahan yang terjadi kepada tokoh dan pelajaran apa yang dapat kita petik dari cerita tersebut.

Ciri Bahasa Fabel

Teks fabel memiliki kaidah kebahasaan yang umum dipakai. Karena fabel banyak ditujukan untuk anak-anak, pemilihan katanya tidak sulit dan kalimat-kalimatnya pendek. Penuturannya lugas dan jelas, sehingga mudah dipahami.

Baca :   Mewarnai Gambar Bunga Anggrek

Dalam teks fabel, banyak terdapat kata sifat untuk menggambarkan tokoh-tokoh di dalam cerita, baik itu dari sisi fisiknya maupun kepribadiannya. Selain itu, teks fabel juga menggunakan kata keterangan latar untuk menjelaskan di mana cerita atau kejadian tersebut berlangsung. Kata kerja pun dipakai untuk menerangkan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para tokoh.

Walaupun teks fabel bersifat fiksi, kata-kata yang digunakan tergolong denotatif yang berarti pengertian katanya bersifat objektif dan apa adanya. Hal ini terkait dengan target pembaca fabel, yaitu anak-anak. Terakhir, teks fabel juga menggunakan kalimat-kalimat langsung yang bersifat aktif.

Setelah memahami struktur dan ciri kebahasaan teks fabel, coba kita baca cerita fabel di bawah ini.

BUAYA YANG SERAKAH

Di pinggir sungai, terdapat seekor buaya yang sedang kelaparan. Sudah tiga hari Buaya itu belum makan dan perutnya terasa keroncongan. Hari ini, ia harus mendapat mangsa karena kalau tidak, ia bisa mati kelaparan. Buaya itu segera masuk ke dalam sungai dan berenang perlahan-lahan untuk mencari mangsa.

Tak lama kemudian, Buaya melihat seekor bebek yang juga sedang berenang di sungai. Bebek sadar kalau dia sedang diawasi oleh Buaya. Bebek segera berenang ke tepi sungai. Melihat mangsanya akan kabur, Buaya segera mengejar dan akhirnya Bebek pun tertangkap.

“Ampun Buaya, tolong jangan mangsa aku, dagingku sedikit. Kenapa kamu tidak memangsa kambing saja di dalam hutan,” ucap Bebek seraya menangis ketakutan.

“Baik, sekarang kau antar aku ke tempat persembunyian kambing itu,” perintah Buaya dengan menunjukkan taring yang sangat tajam.

Tidak jauh dari situ, terdapat lapangan hijau tempat kambing mencari makan. Benar saja, di sana ada banyak kambing yang sedang lahap memakan rumput.

Baca :   Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 3 Halaman 162

“Pergi sana, aku mau memangsa kambing saja,” kata Buaya. Bebek yang merasa senang, kemudian berlari dengan kecepatan penuh.

Setelah mengintai beberapa lama, akhirnya Buaya mendapatkan satu ekor anak kambing yang siap untuk dimangsa. “Tolong, jangan makan aku, dagingku tidak banyak, aku masih kecil, kenapa kamu tidak makan gajah saja yang dagingnya lebih banyak, aku bisa mengantarkan kamu ke sana,” usul Kambing.

“Baik, segera antarkan aku ke sana!” Anak kambing itu mengajak Buaya ke tepi danau yang luas. Di sana, ada anak gajah yang besar. Buaya langsung mengejar dan menggigit kaki anak gajah itu. Ternyata, kulit gajah itu sangat tebal sehingga Buaya tidak bisa melukainya.

Anak gajah itu berteriak meminta tolong kepada ibunya. Buaya terus berusaha menjatuhkan anak gajah itu, tapi tidak berhasil. Mendengar teriakan anaknya, sekumpulan gajah mendatangi dan menginjak Buaya sampai tidak bisa bernafas. Buaya itu tidak bisa melawan karena ukuran ibu gajah itu sangat besar, ditambah dia juga lemas karena belum makan. Buaya itu kehabisan tenaga dan mati.

Dari contoh teks fabel di atas, coba kenali struktur dan ciri-ciri bahasa yang digunakan. Apa bisa kamu identifikasi?

Please follow and like us:

Penggalan Teks Fabel Tersebut Termasuk Struktur Teks Cerita Fabel Bagian

Sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-kebahasaan-teks-fabel-2569/

Check Also

Cara Membuat Alat Pembengkok Besi Manual

Alumnice.co – Cara Membuat Alat Pembengkok Besi Manual Besi beton telah menjadi bagian yang hampir …