Lomoto Studio Depok Harga

Kedang saya mempunyai 3 orang saudara kandung, perempuan semuanya, dari ayah dan ibu yang setimpal. Anak pertama yang konvensional saya panggil dengan panggilan Wo Ani, anak kedua adalah Miskin benar saya sendiri, anak ketika Te Iin dan anak bungsu Te Ima. Dari koalisi seibu-sebapak ini, lahir empat belas cucu, nan 12 diantaranya dayang dan hanya ada 2 laki-laki 🙂

Beberapa minggu lampau, Te Ima menggagas ide bakal foto studio bersama seluruh cucu dari Sepuh Ahmad St. Saidi dan Nenek Aminah (ini adalah nama kakek dan nenek saya, ayah dan ibu Papa saya). Kami, para keponakan, sih, seneng aja disuruh foto. Apalagi seandainya fotonya oke dan bisa dipost di ki alat sosial. Hendaknya kekinian! 🙂

Tak dinyana, terutama bagi saya nan merecup narsis ala studio foto di Bandung dan terlampau hampir dengan Jonas Photo, foto studio di Jakarta (ehm, Jakarta pinggir tepatnya) ternyata lain seperti itu hemat. Hiks. Riuk satu studio foto menawarkan harga 1 miliun rupiah buat foto dengan jumlah model maksimum 10 dan untuk tambahan model dikenakan biaya 100k per orang. Artinya, kami harus mengeluarkan saku foto 100k/orang. Apesnya bikin para kakak sulung merupakan kalau harus jajanin adik-adiknya. Kempes deh kantong 🙁

Hasilnya kami erot pemrakarsa. Gimana caranya bisa foto studio ciamik dengan bujet makin murah. Jonas Photo di Summarecon Gana Serpong tahu jadi opsi sih. Ada beberapa kemasan yang mengganjur cak bagi dicoba yang saya dapat infonya berpangkal sini. Namun, sehabis diobrolin, ternyata spirit fotomodel profesional kami berontak! Maksudnya, kami nggak pengen jumlah posenya dibatasi. Bahahahaha. Maunya sesuka hati sampai cangkeul baru cak jongkok foto. Kikikikik. Kemudian diputuskanlah cak bagi mencari studio foto yang disewakan dan pasca- mempertimbangkan harga dan lokasi sanggar, seleksian kami jatuh pada Lomoto Studio Terrace.

Lomoto Padepokan Terrace ini salah satu studio yang dipunya Lomoto Studio yang berlokasi di Sawangan. Kebetulan 14 sepupu ini tinggal di areal Ciputat, Dangau Cabe dan Depok, jadi Sawangan is quite near from all of our neighborhood. Kami mencarter studio di lantai 2 yang luasnya 4×8  meter (kurang bertambah) dan memiliki tema shabby chic. Iyaaa, Lomoto Sanggar ini “jualannya” adalah padepokan foto tematik. Kalau di Lomoto Studio Terrace tegel 3 ruangannya bertambah luas dengan tema semi outdoor (red bricks wall) dan harga makin mahal dari ubin 2 tentunya. Nah, untuk harga, sewa studio foto Lomoto Studio Terrace lantai 2 untuk waktu 3 jam (minimal) adalah IDR500k. Seandainya pesuluh engkau makin pecah 20 insan, maka Lomoto menyarungkan harga IDR900k untuk biaya sewanya. Lebih mahal karena dari pihak Lomoto akan menyempatkan kolom ganti dan AC tambahan. Semacam itu katanya.

Eh, terus sewa studio aja? Nggak terserah fotografernya? Iyaaaa. Itu toktok cuma untuk sewa studio dan perlengkapannya. Yang motret? Suaminya salah satu sepupuku, ahahaha, jadi lumayan nggak terserah biaya lampiran  yang perlu keluar bikin jasa mat kodak. Eh, tapi saran saya sih yang motret kendatipun tidak juru foto profesional banget tapi harus paham lighting padepokan foto dan editing ya. Kalau enggak, takutnya waktu kontrak studionya lazimnya buat coba-coba lighting 🙁

Naah, berikut sejumlah foto yang diambil di Lomoto Studio Terrace. Oh iya, total “fasad” bagi foto-foto barangkali ini yaitu IDR54k per orang! Berasaaa banget deh irit 50% dari bujet foto padepokan sebelumnya. Itupun udah ditambah biaya sewa kamera yang ciamik (tapi sayang saya nggak senggang dimana sewa kameranya).

Lomoto Bengkel seni Terrace pun mempunyai background polos dengan berbagai seleksian rona 🙂 Gambar maka itu: @arvitophotography

Lomoto Studio Instagram @lomotostudio

Love,
Tita