Laki Laki Yang Telah Mencapai Masa Pubertas Akan Mengalami

Alumnice.co – Laki Laki Yang Telah Mencapai Masa Pubertas Akan Mengalami

Bagi anak laki-laki, hormon testosteron akan mulai diproduksi dan menyebabkan berkembangnya ukuran penis dan testis. Selain itu tubuh laki-laki juga akan tumbuh lebih tinggi, tulang dada melebar, dan massa otot membesar. Hormon tersebut juga akan mulai memproduksi sperma, yang berfungsi sebagai sel reproduksi laki-laki.

Pada anak perempuan, indung telur akan membesar dan tubuh akan mulai memproduksi dua hormon: estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini akan mempengaruhi pertumbuhan payudara, vagina, rahim serta tuba fallopi. Tinggi dan bentuk tubuh juga akan mulai berkembang dan lemak akan membentuk tubuhmu terutama di bagian pinggang, pinggul, dan bokong. Pada tahap akhir pubertas, perempuan akan mengalami menstruasi. Setelah pubertas selesai, hormon estrogen dan progesteron akan berfungsi mengendalikan siklus menstruasimu.

Saat puber, laki-laki dan perempuan juga akan mengalami pertumbuhan rambut di beberapa area tubuh, terutama pada genital serta ketiak. Produksi keringat juga akan bertambah, oleh karena itu pastikan kamu selalu menjaga kebersihan tubuh serta mengantisipasinya dengan menggunakan deodoran atau parfum.

Ketidaksiapan tubuh untuk mengalami perubahan terlalu cepat dapat menyebabkan ketidakseimbangan pertumbuhan pada anak. Akibatnya pertumbuhan fisik dan mentalnya menjadi tidak optimal.

Pubertas dini juga akan menyebabkan anak sulit beradaptasi secara emosional dan sosial.

Masalah kepercayaan diri atau merasa kebingungan paling sering dialami oleh anak perempuan karena perubahan fisiknya.

Selain itu, perubahan perilaku dapat terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan akibat perubahan mood dan cenderung lebih cepat marah.

Anak laki-laki dapat cenderung menjadi agresif dan memiliki dorongan seks yang tidak sesuai dengan usianya.

2. Masa puber yang terlambat

Pada kasus tertentu, anak masih belum merasakan perubahan saat umurnya sudah menginjak usia pubertas. Kondisi ini biasa juga disebut sebagai late atau delayed puberty.

Puber yang terlambat bisa terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan. Pada anak laki-laki, tanda nya bisa dilihat ketika ukuran penis belum meningkat di usia 14 tahun.

Sementara pada anak perempuan, tandanya terlihat ketika payudara belum berkembang di umur 13 tahun.

Umumnya, kondisi ini bukan hal yang serius karena bisa dirawat dengan melakukan terapi hormon. Namun, Anda sebagai orangtua perlu untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Anak akan dievaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui apa penyebab kondisi ini. Apabila dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu yang memengaruhi hormon, ada kemungkinan hal ini bisa berdampak pada masalah kesuburan.

Baca :   Apabila Dua Buah Benda Yang Suhunya Berbeda Disentuhkan Maka

Ada beberapa penyebab yang memungkinkan remaja mengalami hal ini, di antaranya adalah:

Faktor keturunan

Faktor keturunan merupakan penyebab yang sering terjadi ketika remaja mengalami masa puber yang tertunda.

Jangan panik karena kondisi ini tidak perlu perawatan. Cukup menunggu sampai tanda-tandanya datang. Namun jika Anda khawatir, kunjungi dokter anak untuk berkonsultasi.

Masalah kesehatan

Anak yang mempunyai kondisi penyakit kronis seperti diabetes, ginjal, atau bahkan asma ada kemungkinan mengalami keterlambatan puber.

Oleh karenanya, meski anak memiliki penyakit kronis, pastikan bahwa gizi pada anak remaja Anda tercukupi.

Masalah pada kromosom

Sebagian remaja yang mengalami keterlambatan masa puber juga bisa disebabkan karena adanya masalah kromosom. Misalnya seperti turner syndrome, yaitu ketika salah satu dari kromosom X perempuan tidak normal atau hilang.

Pada laki-laki misalnya mengalami sindrom Klinefelter dengan kromosom ekstra X. Anda perlu mengonsultasikan dengan dokter untuk mengatasi masalah ini.

3. Remaja tidak bisa mengalami puber

Dalam medis, kondisi ini disebut sebagai sindrom Kallmann. Ini merupakan kelainan genetik langka pada manusia yang didefinisikan terjadinya penundaan atau tidak adanya tanda pubertas.

Kondisi yang bisa terjadi pada perempuan atau laki-laki ini disertai dengan indra penciuman yang terganggu. Kadar testosteron pada pria serta estrogen dan progesteron pada wanita mengalami penurunan jumlah dalam tubuh.

Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kegagalan pertumbuhan seks sekunder pada masing-masing jenis kelamin. Adapun perawatan utama kondisi ini adalah terapi penggantian hormon (hormone replacing therapy).

Jumlah penggantian hormon disesuaikan dengan kadar hormon seks normal pada rentang usia tersebut, tergantung pada usia seseorang saat terdiagnosis.

Konsultasikan ke dokter jika memiliki pertanyaan lanjutan

Umumnya, orangtua merasa khawatir jika anak tidak menunjukkan ciri-ciri pubertas saat sudah memasuki usia puber.

Namun, ingat saja bahwa setiap anak memiliki masanya sendiri untuk mengalami berbagai tanda pubertas yang telah disebutkan di atas.

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter jika anak Anda mengalami masalah di fase pubertas.

Dokter akan membantu Anda menemukan cara yang tepat untuk menangani masalah anak Anda sesuai kondisi.

Apa yang akan terjadi pada seseorang di saat puncak pertumbuhan masa pubertas

Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa remaja atau pubertas ini terjadi puncak pertumbuhan tinggi badan. Artinya, masa ini merupakan masa pertumbuhan tinggi badan tercepat kedua setelah bayi. Tinggi badan anak perempuan ternyata terjadi sebelum ia mendapat menstruasi pertamanya (menarche).

Baca :   Gerakan Yang Dominan Dilakukan Dalam Permainan Sepak Bola Adalah Brainly

Percepatan pertumbuhan (
growth spurt
) pada anak terjadi pada saat anak mulai mengalami pubertas, berlangsung selama 24-36 bulan. Pada saat ini, anak mengalami pertumbuhan tinggi badan yang sangat cepat sebelum akhirnya tinggi badan anak berhenti di titik tertentu. Bahkan, pertumbuhan tinggi badan saat pubertas dapat menambah sekitar 20% dari tinggi badan akhir seseorang.

Untuk itu, Anda sebagai orangtua sebaiknya mengetahui kapan anak mulai memasuki usia pubertas. Hal dilakukan agar Anda bisa mendukung pertumbuhan anak dengan maksimal, dengan harapan anak Anda bisa mencapai tinggi badan optimalnya.

Pada anak perempuan, tanda-tanda pertama ia mulai memasuki usia pubertas adalah saat payudaranya sudah mulai membesar, diikuti dengan pertumbuhan rambut di sekitar daerah kemaluan dan ketiaknya. Pada saat ini juga tinggi badan anak perempuan sudah mulai bertambah, tetapi belum mencapai puncaknya.

Puncak pertumbuhan anak perempuan terjadi kira-kira sekitar 2 tahun setelah anak perempuan mulai memasuki masa pubertas. Atau, beberapa teori juga mengatakan bahwa puncak pertumbuhan tinggi badan anak perempuan terjadi 6 bulan sebelum anak perempuan mendapatkan menstruasi pertamanya (menarche). Waktu ini mungkin sangat bervariasi antar anak perempuan tergantung dari banyak faktor yang memengaruhinya.

Namun, yang jelas, puncak pertumbuhan tinggi badan anak perempuan terjadi sebelum anak perempuan menarche. Pada saat puncak pertumbuhan tinggi badan, anak perempuan bisa mencapai rata-rata tinggi badan sebesar 9 cm/ tahun. Jika pertumbuhan tinggi badan anak perempuan optimal pada masa pubertas, anak perempuan bisa menambah tinggi badannya sekitar 23-28 cm.

Untuk mendapatkan penambahan tinggi badan yang optimal pada masa pubertas, anak perempuan membutuhkan lingkungan yang mendukung pertumbuhannya. Pada saat ini, faktor orangtua sangat mempengaruhi. Anda sebagai orangtua dapat melakukan hal-hal berikut ini untuk mendukung pertumbuhan anak.

1. Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup

Anak membutuhkan waktu tidur yang lebih lama daripada orang dewasa karena pada saat tidur inilah tubuh anak mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan tingkat pertumbuhannya. Waktu tidur anak bervariasi berdasarkan usianya. Menurut National Sleep Foundation, anak usia 6-13 tahun membutuhkan waktu tidur sebanyak 9-11 jam dan anak usia 14-17 tahun membutuhkan waktu tidur sebesar 8-10 jam.

2. Beri anak makanan yang bergizi

Karena tubuh anak tumbuh dengan pesat, sehingga kebutuhan gizi anak ikut meningkat. Selain itu, metabolisme tubuh anak juga berjalan lebih cepat, membuat nafsu makan anak meningkat dan anak sering merasa lapar, ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh anak sedang berkembang pesat. Pada saat ini, beri anak makanan dengan gizi seimbang, meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Makanan yang kaya akan vitamin dan mineral dapat membantu anak mencapai pertumbuhan optimal mereka.

Baca :   Berikut Cara Yang Diyakini Mampu Membangun Integrasi Nasional Kecuali

3. Dukung anak untuk melakukan olahraga

Terus memotivasi anak untuk selalu bergerak dan melakukan olahraga teratur dapat membantu anak mendapatkan berat badan yang sehat serta meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh anak. Selain itu, olahraga teratur juga dapat mendukung pertumbuhan tulang dan otot anak. Anak juga dapat tidur lebih lama dan lebih nyenyak saat ia melakukan olahraga teratur.

Pertumbuhan tinggi badan antar anak berbeda-beda waktunya dan kecepatannya tergantung dari berbagai faktor yang memengaruhinya. Ada anak yang sudah mengalami pertumbuhan cepat di waktu yang lebih dini dan juga ada anak yang mengalami pertumbuhan yang lebih lambat di waktu yang juga lebih lambat. Oleh karena itu, sebagai orangtua sebaiknya Anda tidak membandingkan pertumbuhan anak dengan teman sebayanya, ini akan membuat anak merasa dirinya lebih buruk atau sebaliknya. Tidak berada di tahap pertumbuhan fisik yang sama dengan teman sebayanya bisa membuat anak merasa kesulitan dan cemas, hal ini tidak baik untuk mendukung pertumbuhan anak.

BACA JUGA

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

New Kids Center. (2016). Teenage Growth Spurts – New Kids Center. [online] Available at: http://www.newkidscenter.com/Teenage-Growth-Spurts.html [Accessed 14 Nov. 2016].

Dowshen, Steven. (2013). Your Child’s Growth. [online] Available at: http://kidshealth.org/en/parents/childs-growth.html# [Accessed 14 Nov. 2016].

Usc.edu. (2016). Adolescent Health Curriculum – Puberty – Normal Growth and Development (A1). [online] Available at: https://www.usc.edu/student-affairs/Health_Center/adolhealth/content/a1.html [Accessed 14 Nov. 2016].

Gavin, Mary L. (2015). Growth and Your 13- to 18-Year-Old. [online] Available at: http://kidshealth.org/en/parents/growth-13-to-18.html?WT.ac=ctg [Accessed 14 Nov. 2016].

Hammar, S.L. (2002). Case Based Pediatrics Chapter. [online] Available at: https://www.hawaii.edu/medicine/pediatrics/pedtext/s20c01.html [Accessed 14 Nov. 2016].

National Sleep Foundation. (2016). Teens and Sleep – National Sleep Foundation. [online] Available at: https://sleepfoundation.org/sleep-topics/teens-and-sleep [Accessed 14 Nov. 2016].

Laki Laki Yang Telah Mencapai Masa Pubertas Akan Mengalami

Sumber: https://berikutyang.com/apa-yang-akan-terjadi-pada-seseorang-di-saat-puncak-pertumbuhan-masa-pubertas

Check Also

Cara Membuat Alat Pembengkok Besi Manual

Alumnice.co – Cara Membuat Alat Pembengkok Besi Manual Besi beton telah menjadi bagian yang hampir …