Alumnice.co – Jelaskan Teknik Analisis Dalam Mengembangkan Paragraf
ABSTRAK Pembentukan sebuah paragraf diawali dengan topik yang akan disampaikan penulis. Sehingga idealnya paragraf minimal terdiri dari tiga bagian yaitu bagian topik yang berisi kalimat utama, bagian penjelasan dari topik, dan bagian kesimpulan atau penjelasan lanjutan. Hindari peyusunan paragraf yang terdiri dari satu kalimat. Penulisan paragraf awal dapat dilakukan dengan memberikan indentasi sekitar lima karakter. Awal paragraf juga dapat disusun tanpa indentasi, namun setiap akhir paragraf harus disisipkan baris kosong untuk memisahkan dengan paragraf berikutnya. Hal ini menyebabkan jumlah halaman karya tulis akan semakin banyak. Sebuah paragraf dikembangkan dengan berbagai pola. Langan (2010) membagi empat cara agar suatu paragraf dapat dikembangkan yakni (1) Exposition, yang terdiri dari Exemplification, Process, Cause and effect, Comparison or contrast, Definition, dan Sectionalization-Classification; (2) Description; (three) Narration; dan (4) Argumentation. Kata kunci: Paragraf efektif, Penulisan Ilmiah, Pengembangan paragraf
Find the world’southward research
- twenty+ million members
- 135+ meg publications
- 700k+ research projects
Ade Heryana | Pengembangan Paragraf Secara Efektif
Universitas Esa Unggul
ane
PENGEMBANGAN PARAGRAF SECARA EFEKTIF
Ade Heryana
[email protected]
Universitas Esa Unggul
ABSTRAK
Pembentukan sebuah paragraf diawali
dengan topik yang
akan disampaikan
penulis. Sehingga
idealnya
paragraf
minimal
terdiri
dari
tiga bagian
yaitu bagian
topik
yang
berisi
kalimat
utama,
bagian
penjelasan
dari
topik,
dan
bagian
kesimpulan atau penjelasan lanjutan. Hindari peyusunan paragraf yang terdiri dari
satu
kalimat.
Penulisan
paragraf
awal
dapat
dilakukan
dengan
memberikan
indentasi sekitar
lima karakter. Awal
paragraf juga dapat disusun
tanpa indentasi,
namun
setiap
akhir
paragraf harus
disisipkan baris
kosong
untuk
memisahkan
dengan paragraf
berikutnya. Hal ini
menyebabkan
jumlah halaman
karya tulis akan
semakin
banyak. Sebuah
paragraf
dikembangkan
dengan berbagai
pola.
Langan
(2010)
membagi
empat cara
agar
suatu
paragraf
dapat
dikembangkan
yakni
(1)
Exposition, yang
terdiri
dari
Exemplification,
Process,
Cause and
effect,
Comparison
or
contrast,
Definition,
dan
Division-Classification;
(2)
Clarification;
(iii)
Narration;
dan (4) Argumentation.
Kata kunci: Paragraf efektif, Penulisan Ilmiah,
Pengembangan paragraf
PENDAHULUAN
Kesalahan
yang paling
banyak
ditemukan penulis
dalam membimbing
laporan
skripsi/tesis
serta membaca
tugas
mahasiswa yang
berkaitan
dengan teknik
mengembangkan paragraph
dan menyusun
latar belakang
penelitian adalah
sebagai berikut: paragraf hanya terdiri dari satu
kalimat; antar kalimat dalam
paragraf tidak terhubung
satu sama
lain; antar paragraf
dalam satu bagian
subbab
tidak terhubung satu sama lain; tidak konsisten dalam memberikan indentasi (ada
berindentasi,
ada
yang
tidak berindentasi);
dan
urutan
kalimat
dalathou paragraf tidak
logis.
Berbagai
kesalahan
yang
kemungkinan menurut
penulis
menjadi
penyebabnya,
yaitu (a) mahasiswa belum memahami dengan benar
tentang apa itu paragraf dan
Ade Heryana | Pengembangan Paragraf Secara Efektif
Universitas Esa Unggul
two
teknik penulisan
serta
pengembangannya;
(b) malas menulis
dan
berpikir
sehingga
melakukan
block-copy-paste
tanpa
memperhatikan
kesinambungan
antar
paragraf; atau
(c) mahasiswa tidak
melakukan
perencanaan penulisan dengan
baik.
Kemampuan mengembangkan
sebuah kalimat menjadi paragraf
merupakan syarat
mutlak seorang peneliti dalam menyusun latar belakang penelitian. Terdapat
beberapa kesalahpahaman peneliti/mahasiswa dalam menyusun latar belakang:
1.
Meng-
copy paste
dari
laporan
skripsi
sebelumnya
atau punya
kakak
mahasiswa
senior. Ini
adalah
kesalahan
yang
sangat
fatal. Bagaimanapun skripsi
yang
Anda
susun memiliki perbedaan yang mendasar meskipun dengan topik yang mirip.
Dosen
pembimbing yang
berpengalaman pastinya
sering membaca
proposal
dalam jumlah
yang banyak,
dan paham
mana
proposal yang
memang
orisinil
atau yang
re-create-paste
dari skripsi lain.
two.
Data utama yang disajikan bukan data masalah penelitian. Misalnya
penelitian
tentang
faktor
yang
berhubungan
dengan
unsafe
action
.
Kebanyakan
mahasiswa menyajikan datanya adalah kecelakaan kerja,
padahal masalah
dalam
penelitian
tersebut
unsafe
action
.
Seharusnya
data
utama
yang
ditampilkan
adalah
unsafe
action
,
sementara
kecelakaan
kerja
bukanlah
masalah melainkan dampak dari masalah.
iii.
Data dan
kutipan yang
ditampilkan tidak
upwards to date
. Proposal yang
baik adalah
jika
menampilkan data
lima
tahun
terakhir.
Begitu
pula sumber
kutipan
sebaiknya sepuluh tahun terakhir.
4.
Tidak memenuhi
kaidah-kaidah penulisan ilmiah.
Misalnya cara penulisan
kutipan yang salah, penulisan huruf
besar dan kecil, penulisan
tanda baca dan
sebagainya. Meskipun baru proposal, masalah ini tetap menjadi perhatian.
5.
Tidak terdapat logika berfikir deduktif (melihat masalah dari umum ke khusus)
dan logika
sebab-masalah-dampak
(mahasiswa
tidak menggambarkan
secara
sistematik hubungan sebab-akibat dari masalah)
Ade Heryana | Pengembangan Paragraf Secara Efektif
Universitas Esa Unggul
3
6.
Tidak mengutip
penelitian
sebelumnya
atau
penelitian yang
sudah dilakukan.
Penelitian adalah proses mencari
dan mencari (
re-search
) yang dilakukan
berulang-ulang
sehingga
penelitian
Anda
pada
dasarnya
adalah
melanjutkan
penelitian yang sudah dijalankan orang lain.
Pada
artikel
ini
akan
dibahas
tentang
bagaimana
mengembangkan
paragraf
dan
menyusun sub bab
latar belakang peneltian.
Diharapkan setelah membaca artikel
ini mahasiswa dapat menyusun dan mengembangkan paragraf dengan benar dan
karya tulisnya dapat dipahami dengan baik oleh
mereka yang membaca.
PENGERTIAN DAN STRUKTUR PARAGRAF EFEKTIF
Lalu apakah
yang
dimaksud
dengan
paragraf?
Sekumpulan huruf, tanda
baca,
kata,
dan kalimat akan membentuk sebuah paragraf. Paragraf merupakan susunan
kalimat yang
secara sistematik dan
logik membentuk
buah pikiran
yang akan
disampaikan
kepada
pembaca.
Sebuah
paragraf
yang
baik
harus
dapat
menyampaikan
pesan
penulis
secara
efektif.
Dalam
penulisan
karya
ilmiah,
penyusunan paragraf mengikuti standar yang
berlaku. Penyusunan paragraf pada
karya
tulis
ilmiah
lebih
kaku
dan
kurang
fleksibel
dibandingkan
pengembangan
paragraf pada karya tulis fiksi atau sastra lainnya.
Sampai saat
ini definisi
dari ‘paragraf’
masih
membingungkan.
Menurut
(Holtom
&
Fisher, 1999), frasa
“paragraf” berasal
dari
bahasa
Yunani
yaitu
para
(yaitu
lembaran
untuk
menulis
dengan
tangan)
dan
graphos
(tanda).
Kemungkinan
hal
ini
menunjukkan kepada pembaca untuk menghentikan sementara
atau terdapat
perubahan
argumen
yang
disampaikan
dalam
karya
tulis.
Tanda
paragraf
berbentuk
¶
akan
tampil
di
aplikasi
pengolah
kata
(sepeti
Microsoft
Discussion
)
jika
tampilan diubah ke opsi “Draft”.
Paragraf yang
efetif merupakan
paragraf yang mampu
menyampaikan pesan-
pesan
yang
akan
disampaikan
penulis.
Seringkali pembaca
kebingungan
dalam
Ade Heryana | Pengembangan Paragraf Secara Efektif
Universitas Esa Unggul
4
mengartikan apa
yang
akan
disampaikan penulis
dalam
sebuah
paragraf. Artinya
paragraf tersebut disusun secara tidak efektif.
Struktur paragraf sebaiknya mencerminkan keseluruhan
bab atau karya tulis.
Paragraf
yang
baik
terdiri
dari
tiga
bagian
yaitu
bagian
awal,
tengah,
dan
akhir
(lihat
gambar i). Dengan demikian
sebaiknya dalam satu paragraf
ada minimal dua-tiga
kalimat yang menggambarkan urutan awal-tengah-akhir.
Gambar one. Struktur Paragraf
Berdasarkan
gambar
one
di
atas,
sebaiknya
hindari
penulisan
paragraf
yang
hanya
terdiri
dari
satu
kalimat.
Paragraf
yang
terdiri
dari
satu
kalimat
hanya
menyampaikan topik saja, tanpa menjelaskan
maksud dari topik tersebut. Contoh
yang salah yaitu paragraf dengan satu kalimat
sebagai berikut.
Contoh-1
Struktur paragraf yang baik terdiri dari tiga bagian yaitu awal,
tengah, dan
akhir.
Sebuah paragraf yang
baik diawali dengan
kalimat utama sebagai topik yang
akan
penulis
jelaskan.
Setiap kalimat
selanjutnya
dalam
paragraf disusun
dengan
mengembangkan ide dari kalimat
utama atau sebelumnya. Berikut
adalah contoh
yang baik yaitu struktur paragraf yang terdiri dari tiga bagian:
Contoh-2
Struktur paragraf yang baik terdiri dari tiga bagian yaitu
awal, tengah, dan
akhir. Bagian
awal merupakan kalimat utama
yang berisi topik
yang akan
dijelaskan dalam
paragraf.
Bagian tengah
merupakan
kalimat
yang
menjelaskan
topik yang
digambarkan pada handbagian awal.
Bagian akhir merupakan
kalimat
Bagian akhir
Kalimat penjelas atau kesimpulan
Menyimpulkan topik dalam kalimat utama
Bagian tengah
Kalimat penjelas kelimat utama
Menjelaskan topik dalam kalimat utama
Bagian awal
Kalimat utama
Berisi topik dalam paragraf
Ade Heryana | Pengembangan Paragraf Secara Efektif
Universitas Esa Unggul
5
penjelas
selanjutnya
atau
kesimpulan
dari
topik
yang
dijelaskan
kalimat
utama.
Paragraf
yang
terdiri
dari
tiga
bagian
tersebut
mampu
menjelaskan
topik
permasalahan secara utuh kepada pembaca.
Contoh paragraf di
atas terdiri
dari lima
kalimat. Kalimat pertama merupakan
kalimat utama. Kalimat kedua sampai keempat
menjelaskan kalimat pertama.
Sedangkan kalimat kelima (terakhir) menyimpulkan kalimat sebelumnya.
Bila terdapat
kalimat yang menyimpang
jauh dari kalimat
utama, maka
sebaiknya
dilakukan
sebagai
berikut:
(ane)
memperlebar
topik pada
kalimat
utama;
atau (2)
memisahkannya
dalam
paragraf
baru.
Contoh
yang
salah
yaitu
paragraf
dengan
dua topik yang berbeda jauh sebagai berikut.
Contoh-3:
Struktur paragraf yang baik terdiri dari tiga bagian yaitu awal,
tengah, dan
akhir. Bagian
awal merupakan kalimat utama
yang berisi topik
yang akan
dijelaskan dalam
paragraf.
Bagian tengah
merupakan
kalimat
yang menjelaskan
topik yang
digambarkan pada bagian
awal. Bagian
akhir merupakan kalimat
penjelas
selanjutnya
atau
kesimpulan
dari
topik
yang
dijelaskan
kalimat
utama.
Penulisan paragraf
sebaiknya menggunakan indentasi
sekitar lima
karakter.
Bila
tidak menggunakan indentasi sebaiknya disisipkan baris kosong antar paragraf.
Contoh
paragraf
di
atas
menunjukan
dua
topik
yang
sangat
berbeda,
yaitu
pertama
tentang
struktur
paragraf
dan
kedua
tentang
indentasi
paragraf.
Untuk
memperbaikinya dilakukan dua
cara yaitu
dengan
menambah kalimat di
awal yang
mencakup
dua
topik
tersebut
(lihat
contoh-iv),
atau
memisahkannya
dalam
paragraf baru (lihat contoh-v).
Contoh-4:
Terdapat dua hal yang
harus diperhatikan dalam penyusuan pargaraf
yaitu
struktur dan
indentasi
paragraf.
Struktur paragraf yang
baik
terdiri dari
tiga
bagian
yaitu awal, tengah, dan akhir. Bagian awal merupakan kalimat utama yang berisi
topik
yang
akan
dijelaskan
dalam paragraf.
Bagian
tengah
merupakan kalimat
yang menjelaskan topik yang digambarkan pada bagian
awal. Bagian akhir
merupakan
kalimat
penjelas
selanjutnya
atau
kesimpulan
dari
topik
yang
dijelaskan
kalimat
utama.
Sementara
itu,
penulisan
paragraf
sebaiknya
menggunakan indentasi
sekitar lima
karakter. Bila
tidak menggunakan indentasi
sebaiknya disisipkan baris kosong antar paragraf.
Pada contoh di
atas, paragraf
diperbaiki dengan
menambah kalimat
pertama yang
berbunyi
“Terdapat
dua
hal
yang
harus
diperhatikan
dalam
penyusuan
pargaraf
Ade Heryana | Pengembangan Paragraf Secara Efektif
Universitas Esa Unggul
6
yaitu
struktur
dan
indentasi
paragraf”.
Kalimat
ini
mencakup
seluruh
topik
yang
dibahas
pada
paragraf. Penambahan
ini
menyebabkan jumlah
kalimat
pada
paragraf
menjadi
tujuh
buah.
Disamping
itu
pada
kalimat
keenam
untuk
memperjelas
perbedaan
antara kalimat
sebelumnya ditambahkan frasa
“sementara
itu”.
Beberapa
kata
penghubung
dapat
digunakan
untuk
memastikan
kesinambungan antar
kalimat. Kata penghubung
tersebut antara lain:
tetapi,
melainkan, sedangkan, disamping itu, bagaimana pun, karena, sehingga, dan
sebagainya.
Contoh-5:
Struktur paragraf yang baik terdiri dari tiga bagian yaitu
awal, tengah, dan
akhir. Bagian
awal merupakan kalimat utama
yang berisi topik
yang akan
dijelaskan dalam
paragraf.
Bagian tengah
merupakan
kalimat
yang menjelaskan
topik yang
digambarkan pada bagian awal.
Bagian akhir merupakan
kalimat
penjelas selanjutnya atau kesimpulan dari topik
yang dijelaskan kalimat utama.
Penulisan
paragraf
sebaiknya
menggunakan
indentasi
sekitar
lima
karakter.
Bila
tidak
menggunakan
indentasi
sebaiknya
disisipkan
baris
kosong
antar
paragraf.
Namun hal tersebut dapat menyebabkan jumlah halaman menjadi lebih banyak.
Pada contoh-v di atas, kalimat yang menjelaskan tentang indentasi paragraf
dipisahkan
pada paragraf
tersendiri.
Penulis dapat
menambahkan kalimat
baru
“Namun hal tersebut …” untuk memperjelas one thousandalimat sebelumnya.
INDENTASI PARAGRAF
Indentasi
adalah
menentukan
jarak
antara
marjin
halaman
dengan
awal
kalimat
atau
paragraf.
Secara
umum
ada
dua
tipe
paragraf
berdasarkan
indentasi
pada
paragraf pertama (Holtom & Fisher, 1999):
a.
Paragraf
dengan
indentasi
menggunakan sekitar
lima
karakter
atau
dengan
menekan tombol ‘Tab’ satu kali.
Contoh-6
Paragraf
ini menggunakan
indentasi
sebanyak lima
karakter
dan
terpisah dari paragraf sebelumnya.
Ade Heryana | Pengembangan Paragraf Secara Efektif
Universitas Esa Unggul
7
b.
Paragraf berisi
pernyataan
orang atau
contoh
kasus yang
berindentasi
sekitar
10 karakter atau dengan menekan tombol
‘Tab’ dua kali.
Contoh-7
Ini
adalah
contoh
paragraf
berindentasi
10
karakter
yang
umumnya
digunakan untuk mengutip pernyataan seseorank.
c.
Paragraf tanpa indentasi.
Jika
tidak menggunakan indentasi
maka
di antara
dua
paragraf harus
ditambahkan satu
baris kosong.
Penulisan
paragraf dengan
metode ini akan memperpanjang jumlah halaman.
Contoh-8:
Paragraf ini tidak menggunakan indentasi sehingga harus ditambahkan baris
kosong
yang
memisahkan
paragraf
yang
satu
dengan
yang
lainnya.
Penggunaan
paragraf
tanpa
indentasi
menyebabkan
jumlah
halaman karya
tulis lebih banyak dibanding menggunakan indentasi.
(disisipkan baris kosong)
Karya
tulis
ilmiah
seperti
laporan
penelitian,
umumnya
menggunakan
paragraf yang terindentasi untuk efisiensi penggunaan halaman. Standar
penulisan
paragraf
untbritain
karya
tulis
ilmiah
bagi
mahasiswa
Prodi
Kesmas
menggunakan indentasi.
TEKNIK MENGEMBANGKAN PARAGRAF
Sebagaimana
dijelaskan
di
awal
artikel
ini
bahwa
struktur
sebuah
paragraf
setidaknya terdiri dari satu topik.
Dari topik inilah penulis diharapkan dapat
menyusun
paragraf
yang
tersusun
secara
logis.
Untuk
dapat
menyusun
paragraf
secara
logis
dibutuhkan
keterampilan
yang
disebut
dengan
paragraphs
development
atau teknik mengembangkan sebuah paragraf dari satu topik.
Secara
komprehensif
(Langan, 2010)
membagi empat
cara agar
suatu
paragraf
dapat
dikembangkan
yakni
(one)
Exposition
,
yang
terdiri
dari
Exemplification,
Process,
Cause
and
upshot,
Comparing
or
contrast,
Definition,
dan
Partitioning-Classification;
(2)
Description;
(3)
Narration
;
dan
(4)
Argumentation.
Keempat cara
ini
membentuk
sembilan
pola
pengembangan
paragraf yang
masing-masing
memiliki
pemikiran
logis dan strategi untuk pengembangan.
A.
Pola
Exposition
Ade Heryana | Pengembangan Paragraf Secara Efektif
Universitas Esa Unggul
8
Pada
pola ini,
penulis
mengembangkan
paragraf dengan
menulis
informasi
tentang
topik
dan
menjelaskan
beberapa
subyek
dari
topik.
Pola
exposition
terdiri dari lima pola, antara lain:
1.
Pola
exemplification
Pada
pola ini
penulis mengembangkan
paragraf
dengan memberikan
contoh-contoh
(examples)
dari topik yang dijelaskan.
Contoh-nine:
BKKBN dalam Ariyani
& Yusuf (2014)
menyatakan terdapat
lima
peran kader kesehatan di bidang Keluarga Berencana yaitu sebagai
pembina, motivator, fasilitator, katalisator,
dan
perencanaan.
Setiap jenis
kader memiliki peran dominan
masing-masing. Misalnya
pada kader
kesehatan untuk mencegah penularan HIV/Aids
dari dan
antara Wanita
Pekerja Seks (WPS), peran fasilitator dan motivator sangat dominan.
2.
Pola
process
Dengan
pola
ini penulis
mengembangkan
paragraf dengan
menjelaskan
secara terperinci proses untuk melakukan
atau membuat sesuatu.
Contoh-10:
Proses
kerja
network
maintenance
meliputi
proses
kerja
preventif
dan proses kerja korektif. Proses kerja preventif dimulai dari pembuatan
lubang, pengecatan tiang bawah, tiang didirikan tegak lurus, pembuatan
voestuk/
penahan tiang,
pengecatan
tiang
atas,
pemasangan
temberang,
pemasangan
kabel udara.
Sedangkan
proses
kerja
korektif
terdiri dari
beberapa tahapan yaitu
pembuatan lubang, penarikan kabel, memasukan
pasir urug, penggelaran/penarikan kabel, memasukan
pasir kedalam
lubang galian
tanah, pemakaian
deksteen/pengaman/tanda
alur kabel,
memasukan pasir urug,
memasukan
split/ batu kerikil, pengecoran
tanah/
merapikan
galian
dengan semen.
Terlihat
bahwa
tahapan
pada
proses
kerja korektif lebih panjang dibandingkan proses kerja preventif.
3.
Pola
cause and event
Pengembangan paragraf
dengan
pola
cause
and
outcome
merupakan teknik
analisis sebab akibat dari topik yang akan dijelaskan.
Contoh-eleven:
Salah
satu
faktor
risiko
terjadinya
hipertensi advertalah
usia hidup.
Semakin tinggi usia seseorang maka
permeabilitas
pembuluh darah
sempit dan kaku. Kondisi ini menyebabkan
tekanan darah terhadap
dinding pembuluh darah menaik. Jika didiamkan hal tersebut dapat
menyebabkan
kondisi
hipertensi.
Berbagai
penelitian
menunjukkan
terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara kenaikan
tekanan
darah
dengan usia pasien.
Ade Heryana | Pengembangan Paragraf Secara Efektif
Universitas Esa Unggul
9
iv.
Pola
comparison or contrast
Pada
pola
ini
penulis mengembangkan
paragraf
dengan
membandingkan
dan membuat kontradiksi antara dua topik.
Contoh-12:
Dalam
pelaksanaannya
terdapat
perbedaan
peran
fasilitas
kesehatan
tingkat
pertama
(FKTP)
pada
asuransi
kesehatan
tradisional
dan
Managed Care. Pada
Managed
Care, FKTP berfungsi sebagai
gatekeeper
atau menyarinthou pasien-pasien yang
sebaiknya dilayani di
tempat
atau
dirujuk
ke
fasilitas
kesehatan
tingkat
dua.
Peran
demikian
tidak terjadi pada asuransi kesehatan tradisional.
5.
Pola
definition
Pola definition
memungkinkan penulis
untuk mengembangkan
paragraf
dengan mendefinisikan istilah atau konsep dari topik.
Contoh-13:
Terdapat perbedaan
pengertian
Managed
Intendance
menurut berbagai
ahli
jaminan
kesehatan.
Dark-green
&
Rowell
(2011)
menyatakan
managed
care
dibentuk untuk
mengembangkan suatu metode/cara yang dapat
menghasilkan
pelayanan
kesehatan
yang
terjangkau
dan
komprehensif
(menyeluruh) bagi pasien
atau anggota
managed care. Sering orang
menyebutnya sebagai asuransi
kesehatan mod
yang bersifat lebih
kompleks
dibanding
asuransi
kesehatan
konvensional.
Sementara
menurut Veeder
(2013),
managed
care
merupakan sistem
pemberian
pelayanan kesehatan
yang
kompleks.
Kompleksitas
ini
disebabkan
dua
tujuan
utama
dari
managed
care
yaitu efisiensi
biaya
dan
efektifititas
dalam pelayanan kesehatan.
6.
Pola
division-classification
Pada
pola ini,
penulis
mengembangkan paragraf
dengan
memmisah-
misahkan ke
dalam bagian-bagian atau
mengklasifikasikan topik ke
dalam
beberapa kategori.
Contoh-14:
Feel
rating
adalah
metode
pemeringkatan
yang
menetapkan besar premi
asuransi berdasarkan jumlah
klaim saat ini
atau
sebelumnya dari
suatu kelompok.
Metode
ini terdiri
dari dua
jenis, yaitu:
1.
Prospective
experience
rating,
yaitu
metode
rating
yang
menetapkan perusahaan asuransi menghitung
premi berdasarkan
jumlah klaim yang sudah terjadi
2.
Retrospective
experience
rating
yaitu
metode
rating
yang
menetapkan
kelompok
calon
nasabah menanggung
sebagian
atau
seluruh
risiko,
biasanya
diterapkan
pada
kelompok
nasabah
perusahaan besar.
Ade Heryana | Pengembangan Paragraf Secara Efektif
Universitas Esa Unggul
10
B.
Pola
Description
Dengan
pola
description
,
penulis
mengembangkan
paragraf
dengan
menggambarkan secara tertulis dari orang, tempat, atau sesuatu.
Contoh-fifteen:
Universitas
Esa Unggul
(UEU) adalah
Perguruan
Tinggi Swasta
(PTS)
yang
didirikan
pada
tahun
1993
dibawah
naungan
Yayasan
Pendidikan
Kemala
Mencerdaskan Bangsa.
Dalam satu dekade,
UEU mengalami
perkembangan
yang
pesat dan menjadi salah satu PTS terkemuka di Jakarta. Sejarah mencatat bahwa
UEU
adalah PTS
yang merintis
dan mempelopori
pendirian Akademi
Rekam
Medik
(ARM)
dan Program
Sarjana
Terapan
Fisioterapi
yang
pertama di
Indonesia.
Program
peningkatan
kualitas akademik
mahasiswa dan
dosen,
pelayanan, sarana dan
prasarana, penelitian dan
pengabdian masyarakat serta
kualitas lulusan menjadi prioritas utama untuk mencapai
Globe Class University
.
Lokasi
UEU
berada
di
daerah
strategis
di
wilayah
Jakarta
Barat.
Kampus
yang
berlokasi di sisi jalan Tol
Tomang
–
Kebon Jeruk ini
mudah dicapai dari seluruh
penjuru Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor dan sekitarnya. Dengan areal kampus
hijau seluas 4,5
ha di
jantung kota
Djakarta, UEU
terus berkembang
sebagai
Urban
Campus
yang menjadi kebanggaan masyarakat.
C.
Pola
Narration
Pola
narration
mengembangkan
paragraf
dengan
memnceritakan
kisah
atau
sejarah dari suatu kejadian.
Contoh-16:
Setelah berbicara
tentang Dayak
Ngaju dan
Kaharingan
secara umum,
mari
bergeser ke
arah Kabupaten Katingan
yang bisa ditempuh
selama 1,5 jam
perjalanan darat
dari Kota
Palangka
Raya. Jarak
tempuh tersebut adalah
jarak dari
Kota
Palangka
Raya menuju
ibukota
Kabupaten
Katingan
yaitu Kasongan.
Di
Katingan, kami tidak hanya
menemukan cerita menarik tentang
Dayak dan
Kaharingan, tetapi juga cerita tentang baram.
Semula kami sama
sekali tidak
tahu jika
salah satu
daya tarik
yang ada
di
Kabupaten Katingan adalah baram, yaitu minuman alkohol tradisional yang
dibuat
melalui
fermentasi
beras,
ragi,
dan
rempah-rempah.
Kami
belum
pernah
melihat
seperti apa
bentuk baram
dan
bagaimana rasanya.
Topik
tentang
baram
terdengar eksotis bagi
beberapa orang yang
pernah bertukar
pikiran dengan kami.
Tetapi sesungguhnya kami tidak
pernah sekalipun
berpikir untuk
menjadikan
‘eksotisme’
baram
sebagai
alasan
mengapa
kami
memilih
topik
baram,
karena
bagi
kami
mencari
tahu
alasan
mengapa
orang
meminum
baram
dan
apa
yang
mereka rasakan, jauh lebih menarik.
D.
Pola
Argumentation
Ade Heryana | Pengembangan Paragraf Secara Efektif
Universitas Esa Unggul
11
Pada
pola
ini,
penulis
mengembangkan paragraf
dengan
menjelaskan
topik
yang kontroversi atau
mempertahankan
sudut
pandang yang
berbeda
secara
umum.
Contoh-17:
Masyarakat hanya
menanam padi
sebanyak satu
kali
setahun dan
dipanen
satu
tahun
sekali
juga.
Hal
tersebut
bukan
karena
masyarakat
tidak
ingin
lebih
produktif dalam bercocok
tanam padi,
tetapi ada
rentang waktu di
mana pada
saat
mereka tidak
mengurus padi, mereka
menggunakan waktu
tersebut untuk hal
lain.
Misalnya membantu panen
ladang
milik kerabat,
atau berkonsentrasi
pada acara
adat yang biasanya terjadi pada bulan tertentu setelah panen.
DAFTAR PUSTAKA
Holtom, D., & Fisher, E. (1999).
Enjoy Writing Your Scientific discipline Thesis or
Dissertation
.
Imperial College Press.
Langan, J. (2010).
Exploring Writing Sentences and Paragraphs
. McGraw-Hill.
ResearchGate has non been able to resolve any citations for this publication.
ResearchGate has not been able to resolve whatsoever references for this publication.
Source: https://www.researchgate.net/publication/358569936_PENGEMBANGAN_PARAGRAF_SECARA_EFEKTIF
Jelaskan Teknik Analisis Dalam Mengembangkan Paragraf
Sumber: https://asriportal.com/jelaskan-teknik-analisis-dalam-mengembangkan-paragraf/