Alumnice.co – Jelaskan Perjalanan Bartholomeus Diaz Hingga Sampai Ke Tanjung Harapan
Lihat Foto
Bartolomeu Dias.
KOMPAS.com –
Bartolomeu Dias atau terkadang disebut Bartolomeus Diaz adalah tokoh penjelajah samudera yang berasal dari Portugis.
Namanya kemudian dikenal sebagai seorang pelaut yang menemukan Tanjung Harapan.
Pada 1488, Bartolomeu Dias menjadi navigator Eropa pertama yang mengelilingi ujung selatan benua Afrika sekaligus membuka jalur laur dari Eropa ke Tanjung Harapan.
Kisah perjalanan dan petualangannya dalam mencari jalur perdagangan yang menghubungkan antara Eropa dan Asia ini kemudian diteruskan oleh Vasco da Gama.
Awal kehidupan
Bartolomeu Dias lahir di Portugal pada sekitar 1450 dari keluarga yang memiliki latar belakang di dunia maritim.
Salah satu nenek moyangnya, Dinis Dias e Fernandes, menjelajahi pantai Afrika pada sekitar 1440-an dan menemukan Kepulauan Tanjung Verde pada 1444.
Sayangnya, tidak banyak diketahui tentang masa kecil dan kehidupan awal Bartolomeu Dias sebelum menjadi pelaut.
Sejak awal, namanya dikenal sebagai pelaut yang cukup berpengalaman dan diperkirakan telah berdagang gading di sepanjang pantai Guinea sejak 1478.
Pada 1481, Bartolomeu Dias menemani ekspedisi yang dipimpin oleh Diogo de Azambuja untuk membangun sebuah benteng dan pos perdagangan di Teluk Guinea.
Setelah itu, ia menjabat sebagai kepala penjaga gudang kerajaan sekaligus ahli berlayar dari pasukan perang Saint Christopher.
Baca juga: Fernando de Magelhaens: Biografi dan Rute Pelayaran
TRIBUNNEWSWIKI.COM
– Bartholomeu Dias adalah penjelajah Portugis yang dikenal sebagai orang Eropa pertama yang mencapai ujung selatan Afrika.
Kapal Bartholomeu Dias berhasil mengelilingi Tanjung Harapan dan membuka jalur laut dari Eropa ke Asia.
Terobosan yang dicapai Bartholomeu Dias meningkatkan perdagangan Eropa dengan India dan kekuatan Asia lainnya.
Selain itu, penjelajahan Dias juga mendorong Christopher Columbus untuk mencari patron baru dalam pencarian jalur laut ke Timur Jauh.[1]
Baca: Henry Hudson (Penjelajah Inggris)
Hanya sedikit yang bisa diketahui dari kehidupan awal Bartholomeu Dias.
Dugaan bahwa dia merupakan salah satu perwira kapal Henry sang Navigator tidak terbukti.[2]
Namun, dia diperkirakan lahir tahun 1450 di dekat Lisbon, Portugal.
Karena dibesarkan dalam keluarga bangsawan, Dias mungkin mendapatkan pendidikan yang baik.[3]
Dia diketahui pernah berada di istana Raja Portugal Joao II (1455-1495) dan menjadi salah satu pengawas gudang kerajaan.
Dias kemungkinan memiliki pengalaman berlayar jauh lebih banyak daripada yang tercatat bersama kapal perang Sao Cristovao.
Pada tahun 1486, ketika ditunjuk oleh Raja Joao II untuk ekspedisi pencarian jalur ke India, Dias mungkin berumur 25-30 tahun.[4]
Baca: Dirk Hartog (Penjelajah Belanda)
Sebagian besar penjelajahan yang dilakukan Portugis dimulai dengan Pangeran Henry sang Navigator.
Meski tidak banyak berlayar, Henry mendukung penjelajahan yang dilakukan orang Portugis.
Mayoritas rute perdagangan ke India pada awal abad ke-15 dikuasai oleh para pedagang Arab yang kerap mengenakan pajak tinggi pada barang yang masuk dan keluar.
Henry mengirim beberapa ekspedisi ke pantai Afrika, tetapi gagal.
Usahanya diteruskan oleh Raja Joao II yang mengirim ekspedisi pencarian jalur laut yang mengelilingi pantai Afrika.
Pada ekspedisi kali ini, meski tidak mencapai Samudra Hindia, Portugis berhasil sampai di Cape Cross
Pada Oktober 1486 Joao II menugaskan Dias memimpin ekspedisi mencari jalur ke India.[5]
Baca: James Cook (Penjelajah Inggris)
Pada Agustus 1487 Dias dan tiga kapalnya berangkat dari Lisbon.
Di kapalnya ada enam orang Afrika yang nantinya diturunkan di berbagai pelabuhan di sepanjang pantai Afrika.
Mereka dibekali dengan emas dan perak, dan pesan berisi niat baik Portugis kepada para pribumi.
Pada awal Januari 1488 dua kapal Dias dihantam badai ketika berlabuh di pantai Afrika Selatan.
Kapal itu terhempas dari pantai, dan Dias memerintahkan agar kapal dibelokkan ke selatan sekitar 28 derajat.
Dias melakukannya mungkin karena memiliki pengetahuan tentang angin tenggara yang akan membawanya mengelilingi ujung Afrika dan menghindari garis pantai berbatu.
Keputusan Dias berisiko, tetapi membuahkan hasil. Kru kapal melihat daratan pada 3 Februari 1488, sekitar 300 mil di timur Tanjung Harapan.
Namun, pribumi Khoikhoi melempari kapal Dias dengan batu. Dias atau salah satu krunya membalas dengan melesatkan anak panak.
Dias ingin terus menjelajahi daerah tersebut, tetapi krunya mengkhawatirkan perbekalan yang menipis.
Mereka akhirnya memutuskan kembali. Dias meletakkan baru padrao pada 12 Maret 1488 di tempat yang saat ini disebut Provinsi Eastern Cape.
Namun, hanya ada tiga dari sembilan orang di kapal makanan yang selamat dari serangan berulang yang dilakukan pribumi.
Dias kembali berhasil kembali ke Lisbon setelah 15 bulan berada di laut dan menempuh pelayaran sejauh 16.000 mil.[6]
Baca: Abel Janszoon Tasman
Dias menamakan tanjung tempat dia diserang badai sebagai Tanjung Badai.
Namun, nama itu diganti menjadi Tanjung Harapan agar mendorong pelayaran dan perdagangan di sana.
Setelah ekspedisi selesai dan membuat laporan perjalanan, Dias menghabiskan waktunya dengan membantu membuat dua kapal.
Salah satu kapal itu bernama Sao Gabriel dan digunakan oleh Vasco da Gama.
Dias ikut dalam ekspedisi Gama pada tahun 1497 dalam pencarian jalur ke India.
Namun, Dias hanya sampai di Kepulauan Tanjung Verde dan berpisah dari Gama.
Tak banyak yang bisa diketahui mengenai kehidupan Dias selanjutnya.
Ada catatan mengenai dua pelayaran yang dilakukannya setelah kembali ke Portugal dari Afrika.
Pelayaran yang kedua, tahun 1500, menjadi yang terakhir baginya. Dias memimpin empat kapal dalam eskpedisi yang dipimpin Pedro Alvarez Cabral.
Pada Mei 1500, Dias diganggu badai mengerikan di Tanjung Harapan. Dia meninggal setelah kapalnya karam.[6]
(Tribunnewswiki/Tyo)
3
Terjawab
Jawaban (3)
Firda puspitaningrum
Student
•
XII IPA
Melon Ijo
Student
•
GAP YEAR
© 2020 Pahamify. All rights reserved.
Jelaskan Perjalanan Bartholomeus Diaz Hingga Sampai Ke Tanjung Harapan
Sumber: https://belajardenganbaik.com/jelaskan-perjalanan-bartholomeus-diaz-hingga-sampai-ke-tanjung-harapan