Alumnice.co – Contoh Soal Metode Harga Pokok Pesanan
SOAL 21-30
21
Jika pada suatu perusahaan biaya overhead langsung dan tidak langsung departemen pembantu yang dianggarkan untuk tahun 2005 yang dialokasikan pada Departemen A Rp 15.000.000, departemen B Rp 19.850.000 departemen C Rp 25.000.000, maka urutan alokasi biaya overhead pabriknya diatur ….
Anda akan dapat menunjukkan karakteristik< metode urutan alokasi yang diatur jika membaca kembali Modul 4 Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik KB.3. Metode Alokasi Bertahap yang tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik antar departemen pembantu
A. A B C |
|
B. A C B |
|
C. B- C – A |
|
D. C- B- A |
Jawaban Anda salah, karena urutannya hanya berdasarkan abjad
Jawaban Anda masih salah, karena belum urut berdasarkan besarnya biaya
Jawaban Anda masih salah, karena belum urut berdasarkan besarnya biaya
Jawaban Anda benar, karena urutan alokasi biaya overhead pabrik diatur berdasarkan besarnya biaya overhead dalam masing-masing departemen pembantu.
22
PT Adijaya mempunyai dua departemen pembantu dan satu departemen produksi. Total biaya overhead selama tahun 2005 untuk tiap-tiap departemen adalah sebagai berikut: Departemen pembantu Departemen Produksi Rp 20.000.000 Rp 69.400.000 Pegawai/ karyawan Rp 2.000.000 Total jumlah peawai adalah 500 orang, sedangkan jumlah pegawai 100 orang. Alokasi biaya overhead dari Departemen Pegawai ke departemen mesin adalah ………
KB.3. Metode Alokasi Bertahap yang tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik antar departemen pembantu agar dapat menghitung biaya overhead pabrik per depaartemen dengan tepat
A. Rp 666.660 |
|
B. Rp 730.000,- |
|
C. Rp 1.333.340,- |
|
D. Rp 2.000.000 |
Jawaban Anda belum benar, coba hitung kembali
Jawaban Anda tepat sekali, mari kita lihat penyelesaiannya sebagai berikut:
Alokasi dari Departemen Pegawai/ Karyawan :
Rp 2.000.000
=
Rp 6.666,7 per karyawan
300 karyawan
Alokasi dari Departemen pegawai/ karyawan ke departemen mesin adalah
= 200 orang x Rp 6.666,7
= Rp 1.333.340
Alokasi dari Departemen pegawai/ karyawan ke departemen perakitan
= 100 orang x Rp 6.666,7
= Rp
666.660
Total
Rp 2.000.000
23
Biaya angkutan yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh PT Sejahtera dalam tahun 2005 adalah sebesar Rp 5.000.000 dan jumlah bahan baku yang diangkut diperkirakan sebanyak 100.000 Jika biaya bahan baku yang sesungguhnya dibayar dalam tahun yang bersangkutan adalah sebesar Rp 4.500.000, maka jurnal yang dibuat untuk mencatat pembebanan biaya angkutan yang sesungguhnya terjadi adalah ….
Pelajari kembali Modul 5. Biaya Bahan Baku KB.1. Elemen biaya yang membentuk harga pokok bahan baku yang dibeli
A. Persediaan bahan baku Rp 5.000.000 |
|
B. Biaya angkutan |
|
C. Persediaan bahan baku |
|
D. Biaya angkutan Rp 4.500.000 |
Jurnal yang Anda buat belum tepat,
Jurnal ini juga belum tepat, karena menghitung biaya angkutan yang dianggarkan
Jawaban Anda belum tepat, karena jurnal pembebanan ini tidak berhubungan secara langsung dengan akun persediaan bahan baku
Jawaban Anda tepat sekali. Jurnal yang dibuat untuk mencatat pembebanan biaya angkutan yang sesungguhnya terjadi adalah dengan mencatat biaya angkutan yang sesungyhnya sebesar Rp 4.500.000 dengan jurnal Biaya angkutan
24
Salah satu metode penentuan harga pokok dengan cara memberi tanda setiap pembelian bahan baku pada harga pokok persatuan berapa bahan baku tersebut dibeli adalah metode
Pelajari kembali Modul 5. Biaya Bahan Baku KB.2. Penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produks
A. MPKP ( Masuk Pertama Keluar Pertama ) |
|
B. MTKP ( Masuk Terakhir Keluar Pertama ) |
|
C. identifikasi khusus |
|
D. rata-rata bergerak |
Option A salah, karena MPKP adalah metode penentuan harga pokok dengan anggapan bahwa harga pokok persatuan bahan baku yang pertama masuk dalam gudang digunakan untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai
Option B salah, karena pada MTKP beranggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang terakhir masuk di gudang dipakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai dalam proses produksi
Jawaban Anda tepat sekali, metode penentuan harga pokok dengan cara memberi tanda setiap pembelian bahan baku pada harga pokok persatuan berapa bahan baku tersebut dibeli adalah metode identifikasi khusus
Option D salah, karena pada metode rata-rata bergerak persediaan bahan baku yang ada di gudang dihitung harga pokok rata-ratanya, dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya.
25
Perlakuan terhadap produk rusak yang terjadi karena sulitnya pengerjaan produk tersebut maka pembebanan harga pokok produk tersebut adalah ….
Materi ini dapat Anda lihat pada Modul 5. Biaya Bahan Baku KB.3. Masalah-masalah khusus yang berhubungan dengan bahan baku
A. dibebankan pada produksi keseluruhan |
|
B. dibebankan pada rekening biaya overhead pabrik yang sesungguhnya |
|
C. dibebankan sebagai tambahan harga pokok produk yang baik dalam pesanan yang bersangkutan |
|
D. hasil penjualannya dibebankan sebagai pengurangan terhadap biaya overhead yang sesungguhnya terjadi |
Jawaban Anda salah, karena pembebanan pada produksi keseluruhan terjadi jika produk rusak tersebut merupakan hal yang normal terjadi dalam perusahaan
Salah, dibebankan pada rekening biaya overhead pabrik yang sesungguhnya, merupakan pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan jika terjadi produk rusak dan kerugian yang ditimbulkannya
Tepat sekali, perlakuan terhadap produk rusak yang terjadi karena sulitnya pengerjaan produk tersebut maka pembebanan harga pokok produk tersebut adalah dibebankan sebagai tambahan harga pokok produk yang baik dalam pesanan yang bersangkutan
Salah, hasil penjualannya dibebankan sebagai pengurangan terhadap biaya overhead yang sesungguhnya terjadi, ini bukan merupakan perlakukan terhadap produk rusak tetapi pada sisa bahan
26
Bagian produksi PT Sejahtera yang bergerak dibidang pemintalan benang menyerahkan 200 kg sisa bahan ke bagian gudang yang ditaksir dapat laku dijual seharga Rp5.000/ kg. Sampai akhir periode akuntansi sisa bahan tersebut laku dijual sebanyak 150 kg dengan harga Rp 5.500/kg. Jurnal yang dibuat perusahaan pada saat penjualan sisa bahan secara tunai jika diperlakukan sebagai penghasilan di luar usaha adalah …..
Pelajari kembali Modul 5. Biaya Bahan Baku KB.3. Masalah-masalah khusus yang berhubungan dengan bahan baku
A. Kas Rp 825.000 Hasil penjualan sisa bahan Rp 825.000 |
|
B. Sisa bahan Rp 825.000 |
|
C. Hasil penjulan sisa Rp 1.000.000 |
|
D. Kas/ utang usaha Rp 1.000.000 |
Jawaban Anda tepat sekali, jurnal adlah jumlah penjualan yang sesungguhnya terjadi yaitu 150 kg x Rp 5.500/ kg< = Rp 825.000, Jika penjualan sisa bahan ini diperlakukan sebagai pendapatan di luar usaha maka jurnal yang dibuat adalah Kas / piutang usaha Rp xxx Hasil penjualan sisa bahan
Rp xxx
Jurnal penjualan sisa bahan ini tidak berhubungan secara langsung dengan persediaan sisa bahan
Jawaban Anda salah, karena penjualannya dilakukan secara kas, bukan pendapatan luar usaha
Jawaban Anda kurang tepat, karena penjualan ini tidak dilakukan dengan menjrnal persediaan sisa bahan tetapi hasil penjualan sisa bahan
27
Untuk memudahkan pengendalian terhadap biaya tenaga jerja, perusahaan manufaktur akan menggogolongakan biaya tenaga kerjanya. Biaya tenaga kerja bagian akuntansi digolongkan berdasarkan kegiatan departemen dalam perusahaan sebagai biaya…..
Agar Anda lebih paham mengenai materi ini silakan pelajari lebih lanjut materi pada Modul 6 Akuntansi Biaya Tenaga Kerja KB.1. Pengertian biaya tenaga kerja dan cara penggolongannya halaman 5.56.
A. non pabrik |
|
B. departemen penyelia |
|
C. departemen non produksi |
|
D. departemen produksi |
Jawaban ini kurang tepat, karena biaya tenaga kerja non pabrik merupakan penggolongan biaya tenaga kerja berdasarkan fungsi pokok adlam organisasi perusahaan
Jawaban ini juga kurang tepat, karena biaya departemen penyelia merupakan penggolongan biaya tenaga kerja berdasarkan jenis pekerjaan
Tepat sekali, biaya tenaga kerja bagian akuntansi memang menjadi bagian dari departemen non produksi dan merupakan penggolongan biaya tenaga kerja berdasarkan kegiatan departemen dalam perusahaan
Jawaban, Anda kurang tepat, biaya yang dibebankan pada departemen produksi adalah biaya tenaga kerja yang berhubungan secara langsung dengan kegiatan produksi perusahaan, seperti biaya tenaga kerja bagian gudang.
28
Andi salah satu tenaga kerja pada Perusahaan Angkasa sebagai berikut memperoleh upah untuk mengerjakan pesanan sebagai berikut. – Tenaga kerja langsung Rp 500.000 pesanan 12 Rp 650.000 Jurnal yang dibuat untuk distribusi gaji dan upah tersebut adalah ……..
Agar Anda lebih paham mengenai materi biaya tenaga kerja ini, silakan pelajari lebih lanjut materi pada Modul 5 Biaya bahan baku KB.4. Pengertian biaya tenaga kerja dan cara penggolongannya halaman 5.56.
A. Barang dalam proses biaya tenaga kerja Rp 1.150.000 Biaya overhead pabrik 50.000 Gaji dan upah Rp 1.200.000 |
|
B. Biaya tenaga kerja langsung 500.000 Biaya overhead pabrik Rp 650.000 Gaji dan upah Rp 1.150.000 |
|
C. Barang dalam proses – biaya tenaga kerja Rp 1.200.000 Gaji dan upah Rp 1.200.000 |
|
D. Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.150.000 |
Jawaban Anda tepat sekali, Perhitungan biaya tenaga kerja didasarkan pada semua jumlah biaya tenaga kerja yang dipakai dalam proses produksi, pembebanan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja yang dibayarkan tetapi waktunyanya tidak hanya untuk mengerjakan pesanan itu saja tetapi juga mengerjakan pekerjaan lain sehingga tidak dapat dicatat sebagai bagian dari pengerjaan satu produk tertentu. Pembebanan biaya tenaga kerja ini dicatat dengan jurnal A. Barang dalam proses – biaya tenaga kerja Rp 1.150.000 Biaya overhead pabrik Rp 50.000 Gaji dan upah Rp 1.200.000
Jawaban Anda salah, karena belum memperhitungkan biaya overhead pabrik
Jawaban Anda masih salah, karena jurnal ini tidak menjabarkan secara terinci jenis biaya tenaga kerja yang digunakan dalam proses pembuatan bahan baku
Jawaban Anda masih salah, karena jurnal ini tidak menjabarkan secara terinci jenis biaya tenaga kerja yang digunakan dalam proses pembuatan bahan baku dan biaya overhead pabrik
29
Perbedaan antara metode harga pokok proses dengan harga pokok pesanan dalam hal klasifikasi biaya produksi adalah …..
Silakan pelajari modul Anda lebih lanjut Modul 6 Metode Harga Pokok Proses- pengantar KB.1. Metode Harga Pokok Proses tanpa memperhitungkan persediaan produk dalam proses awal di halaman 6.2
A. metode harga pokok pesanan memisahkan biaya produksi menjadi biaya langsung dan tidak langsung, sedangkan metode harga pokok proses tidak memberlakukan pembedaanbiaya ini. |
|
B. metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok produk setiap produk selesai, sedangkan metode harga pokok proses menghitung harga pokok setiap akhir periode |
|
C. metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan biaya pokok selama proses produksi . |
|
D. metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi per produk , sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan biaya pokok produksi secara umum. |
Jawaban Anda tepat sekali, metode harga pokok pesanan memisahkan biaya produksi menjadi biaya langsung dan tidak langsung, sedangkan metode harga pokok proses tidak memberlakukan pembedaanbiaya ini, terutama jika perusahaan hanya mengahsilkan satu satu macam produk saja, seperti perusahaan semen, pupuk dan sebagainya.
Jawaban Anda belum tepat, metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok produk setiap produk selesai, sedangkan metode harga pokok proses menghitung harga pokok setiap akhir periode ini juga merupakan perbedaab antara kedua pendekatan tersebut, tetapi ini merupakan perbedaan dalam hal perhitungan harga pokok per satuan.
Jawaban Anda masih kurang tepat, metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan biaya pokok selama proses produksi dan di laporan pada akhir periode.
Jawaban Anda kurang tepat, karena metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan biaya pokok produksi perpriode penentuan harga pokok produk.
30
PT Jarak adalah sebiah perusahaan yang menghasilkan ban, proses produksi dilakukan pada dua departemen, departemen A dan departemen B. Unit yang telah selsai pada Departemen A ditransfer ke departemen B. Data pada departemen A bulan Januari menunjukkan: – unit yang dimulai dalam proses 300.000 kg unit yang ditransfer ke departemen B 250.000 kg – unit dalam proses akhir 50.000 kg Biaya yang dikeluarkan Bahan baku Rp 600.000, bahan 102 Rp 300.000 dan bahan 103 Rp 950.000 Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir Biaya bahan baku< Biaya konversi Maka unit ekuivalensi biaya bahan baku 101 pada Departemen A pada Bulan Januari adalah …….
Pelajari kembali Modul 7 Metode Harga Pokok Proses KB.1. Metode Harga Pokok Proses tanpa memperhitungkan persediaan produk dalam proses awal
A. 50.000 kg |
|
B. 300.000 kg |
|
C. 300.000 kg< |
|
D. 350.000 kg |
Jawaban Anda salah, jumlah ini hanya merupakan unit dalam proses akhir
Jawaban Anda salah, jumlah ini hanya merupakan nit yang ditransfer ke departemen B
Tepat sekali, Unit ekuivalensi bahan baku 101 pada departemen A adalah : = Unit yang yang ditransfer ke departemen B + biaya dalam proses akhir dengan pemakaian bahan baku 100% = 250.000 kg + (50.000 kg x 100%) = 300.000 kg
Jawaban Anda masih salah, jumlah ini baru merupakan unit yang dimulai dalam proses 300.000 kg dan unit dalam proses akhir 50.000 kg
Contoh Soal Metode Harga Pokok Pesanan
Sumber: https://lm.ut.ac.id/uploads/tmp/pkop4420/soal_2130.html