Apa Yang Kamu Ketahui Tentang Igir Dan Pematang

Alumnice.co – Apa Yang Kamu Ketahui Tentang Igir Dan Pematang







KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 DINAMIKA PEDOSFER










A. Tujuan Pembelajaran





Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan Kalian dapat menganalisis



dinamika pedosfer dan konservasi tanah.









B. Uraian Materi





Para Siswa, pada kegiatan pembelajaran ke 3 ini Kalian akan mempelajari



pedosfer dan dinamikanya. Pedosfer merupakan kulit terluar litosfer yang terdiri atas



tanah dan batuan induk pembentuk tanah. Tanah banyak memberikan manfaat bagi



kehidupan manusia. Ada tanah yang cocok digunakan untuk pertanian, ada pula yang



tidak mendukung pertanian.






Berbagai macam pemanfaatan tersebut sangat



tergantung pada ciri dan sifat tanah. Sifat dan ciri tanah sangat ditentukan oleh



faktor-faktor dan proses pembentukan tanah.









1. Proses Pembentukan Tanah





Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik pelapukan



fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan menjadi



lunak dan berubah komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk belum



dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai bahan tanah (regolith) karena masih



menunjukkan struktur batuan induk.






Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanah



berubah menjadi tanah. Proses pelapukan ini menjadi awal terbentuknya tanah.








Sehingga faktor yang mendorong pelapukan juga berperan dalam pembentukan



tanah.









Faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan sebagai



berikut.










a. Iklim





Unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah terutama



unsur suhu dan curah hujan.




1) Suhu/Temperatur




Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila



fluktuasi suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat



sehingga pembentukan tanah juga cepat.




2) Curah Hujan




Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian



tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi



asam (pH tanah menjadi rendah).









b. Organisme (Vegetasi, Jasad Renik/Mikroorganisme)





Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam



hal:



1) Membantu proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan



kimiawi. Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh



makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi



terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur yang larut oleh air.



2) Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan



dan menyisakan daun-daunan dan rantingranting yang menumpuk di



permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan



jasad renik/ mikro organisme yang ada di dalam tanah.



3) Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di



daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan



dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi



rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan



bahan organik yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.



4) Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh



terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis tanaman cemara akan memberi



unsur-unsur kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya



tanah di bawah pohon cemara, derajat keasamannya lebih tinggi daripada



tanah di bawah pohon jati.









c. Bahan Induk





Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen



(endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan



induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah.






Tanah yang terdapat di permukaan Bumi sebagian memperlihatkan sifat



(terutama sifat kimia) yang sama dengan bahan induknya. Bahan induk



terkadang masih terlihat pada tanah baru, misalnya tanah bertekstur pasir



berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi.


Susunan kimia dan



mineral bahan induk akan memengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan



vegetasi di atasnya.



Bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah



dengan kadar ion Ca yang banyak pula, akibatnya pencucian asam silikat dapat



dihindari dan sebagian lagi dapat membentuk tanah yang berwarna kelabu.



Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah



yang warnanya lebih merah.









d. Topografi/Relief





Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi:




1) Tebal atau Tipisnya Lapisan Tanah




Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit, lapisan tanahnya lebih



tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal



karena terjadi sedimentasi.




2) Sistem Drainase/Pengaliran




Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan



tanahnya menjadi asam.









e. Waktu





Tanah merupakan benda alam yang terus-menerus berubah, akibat pelapukan



dan pencucian yang terus-menerus. Oleh karena itu, tanah akan menjadi



semakin tua. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis



mengalami pelapukan, sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti



kuarsa. Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk



tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah



tua.







Lamanya waktu yang diperlukan untuk pembentukan tanah berbeda-beda.



Bahan induk vulkanik yang lepas-lepas seperti abu vulkanik memerlukan



waktu 100 tahun untuk membentuk tanah muda dan 1.000–10.000 tahun



untuk membentuk tanah dewasa.









2. Ciri-Ciri Tanah





Komposisi tanah beraneka ragam, mengakibatkan tanah memiliki sifat fisika,



kimia, dan sifat biologi yang beragam.







Mari kita pelajari dahulu bagaimana sifat-sifat tersebut, agar Kalian mampu



mengidentifikasikan ciri-ciri tanah.








a. Sifat Fisika Tanah





Sifat Fisika Tanah terdiri atas:





1) Tekstur Tanah





Tekstur tanah ialah tingkat kasar dan halusnya partikel tanah. Misal Kalian



menemukan tanah Pasir, mengapa disebut tanah pasir? Karena pada tanah



tersebut terdapat kandungan partikel tanah berukuran 0,05–2 milimeter,



dan ini dikategorikan pasir. Penamaan tanah pasir ataupun tanah lempung



itu berdasarkan sifat tekstur tanah.





2) Struktur Tanah





Struktur tanah merupakan cara pengikatan butir-butir tanah yang satu



terhadap yang lain.





3) Konsistensi Tanah





Konsistensi tanah merupakan sifat fisik tanah yang menyatakan besar



kecilnya gaya kohesi dan adhesi dalam berbagai kelembapan. Konsistensi



tanah dapat kamu ketahui dengan mencoba memecah tanah tersebut,



apabila sulit dipecah berarti bahwa tanah mempunyai konsistensi yang



kuat.





4) Lengas Tanah





Lengas tanah ialah tingkat kebasahan atau kelembaban tanah, yakni banyak



sedikitnya air yang terikat secara absorbtif pada permukaan butir-butir



tanah. Penyerapan air oleh perakaran tergantung pada persediaan



kelembaban air dalam tanah. Kapasitas simpanan air tanah bergantung pada



tekstur, kedalaman, dan struktur tanah.





5) Udara Tanah





Udara tanah : udara yang berada dalam ruang pori- pori tanah (merupakan



fase gas dalam system dispersi)




Fungsinya : sebagai sumber O₂, CO





, N












O






→ untuk pernafasan akar, mikroorganisme,dan jasad/hewan dalam



tanah



CO






→ untuk dekomposisi dan pelarutan hara




N






→ sebagai suplai N tanah




O






penting dalam tanah kadarnya ≥ 10%






6) Warna Tanah





Pada dasarnya, warna tanah tidak murni, melainkan campuran (contoh:



kelabu, coklat, karat). Warna tanah merupakan gabungan warna-warna dari



komponen tanah seperti oksida besi (merah, cokelat karat), humus (hitam,



cokelat), kwarsa (putih), dan lempung (kelabu, putih).









b. Sifat Kimia Tanah





Tanah sebagai bagian dari tubuh alam mempunyai komposisi kimia berbedabeda. Tanah terdiri atas berbagai macam unsur kimia. Penentu sifat kimia



tanah antara lain kandungan bahan organik, unsur hara, dan pH tanah. Tanah



yang kita lihat adalah suatu campuran dari material-material batuan yang telah



lapuk (sebagai bahan anorganik), material organik, bentuk-bentuk kehidupan



(jasad hidup tanah), udara, dan air. Bahan organik tanah terdiri atas sisa-sisa.



tanaman serta hewan dalam tanah, termasuk juga kotoran dan lendir-lendir



serangga, cacing, serta binatang besar lainnya.









c. Sifat Biologi Tanah





Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman dan tempat hidup organisme di



dalamnya menyediakan unsur-unsur yangdibutuhkan oleh tanaman dan



organisme lainnya.

Baca :   Dari Percobaan Pengukuran Laju Reaksi Diperoleh Data Sebagai Berikut


Di dalam tanah terjadi proses-proses yang menghasilkan



sifat biologi tanah. Misalnya, adanya cacing tanah akan meningkatkan unsur



nitrogen, fosfor, kalium, serta kalsium dalam tanah sehingga dapat



meningkatkan kesuburan tanah. Peranan cacing tanah yang lain berupa lubang



yang ditinggalkan di tanah akan meningkatkan drainase tanah, hal ini penting



dalam perkembangan tanah.


Cacing-cacing mengangkut tanah, mencampur,



serta menggumpalkan sejumlah bahan organik yang belum terombak seperti



daun dan rumput yang digunakan sebagai makanan. Selain itu, secara tegas



cacing dengan kotoran dan lendir-lendirnya mampu mengikat partikel-partikel



tanah menjadi gumpalan tanah yang stabil terutama pada tanah asli.









3. Profil Tanah





Yang dimaksud dengan profil tanah di sini ialah susunan atau lapisan tanah



secara vertikal. Tanah mempunyai persebaran secara horizontal, sehingga sifatsifat tanah tersebut dapat berbeda-beda pada tiap tempat. Selain itu, sifat-sifat



tanah secara vertikal juga bisa berbeda. Hal ini karena tanah mempunyai



perlapisan-perlapisan.








Perlapisan tanah secara umum seperti berikut ini.





1) Lapisan Tanah Atas atau Horizon A




Lapisan ini merupakan lapisan tanah teratas. Pada umumnya mengandung



bahan organik, karena merupakan tanah yang muda (baru terbentuk), sehingga



masih banyak dipengaruhi oleh kondisi di atas permukaan tanah.


Lapisan ini



ditandai dengan adanya zona perakaran dan kegiatan jasad hidup tanah.




2) Lapisan Tanah Bawah atau Horizon B




Lapisan ini juga mengandung bahan organik, tetapi kurang dibandingkan



dengan lapisan tanah atas. Lapisan ini merupakan zona pengendapan partikel



tanah yang tercuci dari horizon A.




3) Regolith




Pada lapisan ini terdiri atas tanah yang sudah terbentuk, tetapi masih



menunjukkan ciri-ciri struktur batuan induk.




4) Bahan Induk (bedrock)




Lapisan ini merupakan lapisan batuan induk yang masih padu.








4. Jenis- jenis tanah.





Jenis tanah interaksi antara faktor-faktor pembentuk tanah akan



menghasilkan tanah dengan sifat-sifat yang berbeda.


Berdasarkan pada faktor



pembentuk dan sifat tanah inilah, beberapa ahli mengklasifikasikan tanah dengan



klasifikasi yang berbeda.











Jenis-jenis tanah itu antara lain:





a) Tanah aluvial
= tanah yang terbentuk dari material halus hasilpengendapan



aliran sungai. Persebaran tanah aluvial di Indonesia terdapat di pantai Timur



Sumatra, pantai Utara Jawa, sepanjang Sungai Barito, sepanjang Sungai



Mahakam, sepanjang Sungai Musi dan sepanjang Bengawan Solo.




b) Tanah andosol
= tanah yang berasal dari abu gunung api. Persebarannya



terdapat di: Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera dan Minahasa.




c) Tanah regosol
= tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api.



Terdapat di Bengkulu, pantai Barat Sumatra, Jawa, Bali dan NTB.




d) Tanah kapur
= tanah yang terjadi karena hasil pelapukan batuan kapur dan



sifatnya tidak subur. Terdapat di Jawa Tengah, Aceh, danSulawesi Selatan.




e) Tanah litosol
= tanah yang terbentuk dari batuan keras yang belum mengalami



pelapukan secara sempurna.




f) Tanah argosol (tanah gambut)
= tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan



yang telah mengalami pembusukan. Jenis tanah ini berwarna hitam sampai



coklat. Terdapat di Kalimantan, Sumatra dan Papua.




g) Tanah grumusol =
tanah yang terbentuk dari material halus berlempung.



Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Sulawesi Selatan dan Nusa



Tenggara.




h) Tanah latosol =
tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Jenis



tanah ini sering disebut tanah merah yang banyak dijumpai di daerah



pegunungan. Tanahnya berwarna merah sampai kuning. Terdapat di Jawa



Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Kalimantan Tengah, Sumatra Barat.

Baca :   Kelompok Senyawa Dibawah Ini Yang Mempunyai Ikatan Ion Adalah








5. Manfaat Tanah






Pemanfaatan tanah antara lain sebagai berikut:




a) Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran



b) Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)



c) Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon,



vitamin, dan asam asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang



dapat meningkatkan kesediaan hara)



d) Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat



langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder



tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama &



penyakit tanaman.








6. Lahan Potensial dan lahan Kritis





Perbedaan lahan potensial dengan lahan kritis. Lahan potensial adalah lahan



yang secara fisis kimiawi dan ekonomi cukup menguntungkan, tetapi belum



dimanfaatkan secara optimal. Sedangkan lahan kritis adalah lahan yang sudah



tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan unsur pertanian yang



baik.










Faktor penyebab terjadinya lahan kritis antara lain meluasnya lahan kritis



atau degradasi lahan di permukaan bumi yaitu akibat proses alam dan perilaku



manusia dalam memanfaatkan lingkungan.







Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat proses alam yaitu:




1) erosi,



2) tanah longsor,



3) pencucian tanah.






Sedangkan faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat perilaku manusia



misalnya:




1) perusakan hutan,



2) pertanian sistem ladang berpindah,



3) kegiatan pertambangan terbuka,



4) sistem pertanian di pegunungan yang tidak menggunakan terassering



(sengkedan).







Ciri-ciri lahan kritis:




1) penutup vegetasinya kurang dari 25%,



2) tingkat kemiringan lebih dari 15%,



3) terjadi gejala aerasi lembar (sheet erosion),



4) terjadi gejala erosi parit (gully erosion).






Dampak degradasi lahan terhadap kehidupan :




1) akibat proses erosi yang merupakan penyebab lahan tanah menjadi tidak



subur, karena lapisan topsoil hilang.



2) produktivitas pertanian menurun sehingga pendapatan petani berkurang.



3) terjadi banjir.



4) menurunnya kemampuan lahan untuk menyerap air tanah.



5) terganggunya ekosistem makhluk hidup.







7. Upaya Penanggulangan Kerusakan Tanah







Demi mempertahankan kelangsungan hidup kita, sudah saatnya tindakan



penyelamatan lingkungan kita lakukan.



Berikut ini contoh tindakan dalam



menanggulangi beberapa kerusakan tanah.






a. Mengendalikan Erosi





Usaha untuk mencegah atau mengurangi erosi dilakukan dengan



mengendalikan faktor-faktor penyebab erosi. Banyaknya tanah yang tererosi



ditentukan oleh faktor curah hujan, erodibilitas tanah, kemiringan dan panjang



lereng, tanaman penutup, pengelolaan lahan, serta praktik konservasi. Dengan



mengendalikan faktor-faktor penyebab erosi tersebut, maka erosi tanah dapat



dicegah atau dikurangi.






Dari seluruh faktor erosi, curah hujan merupakan faktor yang tidak dapat



dikendalikan manusia. Sedang faktor erosi lainnya dapat dipengaruhi atau



dikendalikan oleh manusia, seperti mengurangi panjang dan kemiringan



lereng, menanami lahan dengan tanaman penutup, dan melakukan pengelolaan



lahan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari praktik konservasi.








b. Mengawetkan Tanah





Tanah dapat mengalami penurunan kesuburan sehingga berpengaruh terhadap



tumbuhnya tanaman. Erosi tanah menyebabkan tingkat kesuburan tanah



menurun. Untuk mempertahankan tingkat kesuburan tanah maka perlu usaha



pengawetan atau konservasi.






Cara pengawetan tanah secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu



dengan metode vegetatif dan metode mekanik.










a) Metode vegetatif.





1)






Strip cropping ,


Penanaman tanaman secara berjalur tegak lurus terhadap arah aliran






2)






Contour strip





cropping ,


nanaman tanaman secara berjalur sejajar garis kontur



.






Cara penanaman ini bertujuan untuk mengurangi atau



menahan kecepatan aliran air dan menahan partikel-partikel tanah yang



terangkut aliran air.



3)






Buffering ,


Penutupan lahan yang memiliki lereng curam dengan tanaman keras










4)
W







ind breaks,


Penanaman tanaman secara permanen untuk melindungi tanah dari



tiupan angin






5)
Crop Rotation
– Metode menanam lebih dari 1 jenis tumbuhan atau vegetasi alam satu tahun dengan tujuan mencegah kerusakan tanah.












b) Metode mekanik






1) Pengolahan lahan sejajar garis kontur (contour tillage).




Pengolahan lahan dengan cara ini bertujuan untuk membuat pola



rongga-rongga tanah sejajar kontur dan membentuk igir-igir kecil yang



dapat memperlambat aliran air dan memperbesar infiltrasi air.











2) Penterasan lahan miring (terracering).








Penterasan bertujuan untuk mengurangi panjang lereng dan



memperkecil kemiringan lereng sehingga dapat memperlambat aliran



air.







3) Pembuatan pematang (guludan) dan saluran air sejajar garis kontur.




Pembuatan pematang bertujuan untuk menahan aliran air.

Baca :   Keuntungan Dari Pembuatan Desain Dengan Menggunakan Basis Vector Adalah











4) Pembuatan cekdam.
Pembuatan cekdam bertujuan untuk membendung



aliran air yang melewati parit-parit sehingga material tanah hasil erosi



yang terangkut aliran tertahan dan terendapkan.






Adanya cekdam maka



parit-parit erosi lama-kelamaan mengalami pendangkalan, erosi tanah



dapat dikendalikan, lapisan tanah menebal, dan produktivitas tanah



meningkat.









C. Rangkuman





Pedosfer merupakan kulit terluar litosfer yang terdiri atas tanah dan batuan



induk pembentuk tanah. Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan,



baik pelapukan fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan



akan menjadi lunak dan berubah komposisinya.



Tanah terbentuk atas pengaruh faktor-faktor tertentu. Faktor-faktor



pembentukan tanah itu, meliputi: Iklim, organisme, Bahan Induk, Topografi/Relief,



Waktu.




Upaya Penanggulangan Kerusakan Tanah diantaranya; mengendalikan Erosi,



Mengawetkan Tanah. Cara pengawetan tanah secara garis besar dapat dibedakan



menjadi dua, yaitu dengan metode vegetatif dan metode mekanik









D. Latihan Soal



1. Tanah terbentuk karena beberapa faktor. Faktor utama pembentukkan tanah adalah …
a. bahan iduk
b. waktu
c. iklim
d. topografi
e. organisme

2. Contoh ogranisme:
1) Bakteri.
2) Cendawan.
3) Serangga tanah.
4) Cacing tanah.
5) Sisa tanaman dan jasad hewan.
Organisme yang ikut berperan dalam proses penggemburan tanah ditunjukkan oleh nomor ….
a. 3 dan 5
b. 3 dan 4
c. 2 dan 3
d. 1 dan 2
e. 4 dan 5

3. Salah satu jenis tanah yang berasal dari pelapukan batu gamping adalah …
a. regosol
b. andosol
c. tera rosa
d. grumosol
e. podsolik

4. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri horizon C adalah ….
a. untuk pertumbuhan tanaman pangan berumur pendek
b. tersusun dari batuan induk yang sudah lapuk
c. hanya mengandung mineral batuan
d. tidak mengandung bahan organik
e. merupakan lapisan tanah paling bawah

5. Perhatikan gambar!








Lapisan zona pencucian ditunjukkan angka …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

6. Pertanian yang dikelola baik hasilnya akan berbeda dengan pertanian yang pengolahan tanahnya kurang maksimal. Salah satu upaya pengelolaan tanah dengan metode mekanik adalah ….
a. crop rotation
b. crop circle
c. guludan
d. reboisasi
e. contour strip

7. Vegetasi:
1. jambu air
2. jambu mete
3. kelapa
4. kopi
5. jati
Vegetasi yang bisa dibudidayakan pada tanah kapur adalah …
a. 1 dan 2
b. 2 dan 5
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5
e. 2 dan 5

8. Tanah yang terbentuk dari material halus lempung dan memiliki warna kelabu hitam dengan kesuburan tinggi disebut ….
a. aluvial
b. andosol
c. regosol
d. grumosol
e. litosol

9. Tanah yang terbentuk dari akumulasi bahan organik sisa pembusukan tumbuhan rawa adalah …
a. gambut
b. podsolik
c. renzina
d. laterit
e. andosol

10. Air berperan penting dalam perkembangan dan pembentukkan tanah yaitu ….
a. membentuk hara
b. sumber energi pada organisme
c. alat pencucian pada tanah-tanah yang halus
d. pengangkut unsur hara dari tanah ke lokasi fotosintesis
e. pengisi pori tanah yang tidak terisi udara

11. Tanah vulkanik tersebar di wilayah berikut, kecuali …
a. wilayah barat Sumatera
b. Jawa bagian tengah
c. Sulawesi utara
d. Madura
e. Halmahera

12. Indonesia memiliki banyak gunung api di berbagai wilayah. Hasil pelapukan lahar gunung api murni dapat menghasilkan tanah ….
a. latosol
b. margalit
c. kapur
d. regosol
e. laterit

13. Tanah yang banyak mengandung mineral kuarsa disebut ….
a. podsolik
b. organosol
c. latosol
d. litosol
e. regosol

14. Perhatikan informasi berikut.
1. Kandungan bahan organik tanah
2. pH tanah
3. Tekstur tanah
4. Struktur tanah
5. Warna tanah
Sifat fisik tanah ditunjukkan oleh nomor ….
a. 2,3,5
b. 1,3,4
c. 3,4,5
d. 2,3,4
e. 1,2,3

15. Fraksi tanah yang paling mudah mengalami erosi adalah …
a. liat
b. pasir
c. campuran pasir, liat, debu
d. campuran pasir dan debu
e. debu

16. Tanah yang berwarna merah mengandung banyak unsur …
a. gipsum
b. hara
c. besi
d. kaolin
e. silikat

17. Di wilayah beriklim dingin terdapat lapisan tanah yang membeku atau disebut dengan ….
a. permafrost
b. latosol
c. leaching zone
d. saturated zone
e. top soil

18. Salah satu upaya mengurangi kecepatan aliran air pada lereng yang panjang adalah dengan membuat …
a. contour
b. irigasi
c. terasering
d. guludan
e. cekdam

19. Tanah tadinya subur kemudian terkena erosi sehingga menjadi tidak subur disebut …
a. tanah laterit
b. tanah latosol
c. tanah organosol
d. tanah andosol
e. tanah litosol

20. Salah satu upaya pengawetan tanah dengan metode kimia adalah …
a. menambahkan pupuk hijau
b. menambah garam kalsium natrium
c. menambah pupuk kandang
d. menambah pupuk urea
e. menambah pupuk kompos



Kirimkan jawaban anda kepada guru melalui Whatsapp


Apa Yang Kamu Ketahui Tentang Igir Dan Pematang

Sumber: https://www.kompasbelajar.com/2021/10/materi-geografi-kelas-x-bab-v-cdinamika.html

Check Also

Cara Membuat Alat Pembengkok Besi Manual

Alumnice.co – Cara Membuat Alat Pembengkok Besi Manual Besi beton telah menjadi bagian yang hampir …